Tahun Ini WSBP Bukukan Cash Flow Operasional 1,1 T
Tuesday, December 18, 2018       17:52 WIB

Ipotnews - Emiten beton precast, PT Waskita Beton Precast Tbk () mengumumkan, pada tahun ini Perseroan mampu membukukan cash flow operasional positif yang mencapai Rp1,1 triliun, dibandingkan pada 2017 yang tercatat minus Rp2,4 triliun.
Menurut Direktur Keuangan , Anton YT Nugroho dalam keterbukaan informasi perseroan yang dilansir di Jakarta, Selasa (18/12), kondisi tersebut menjadi modal kuat bagi untuk menjalankan operasional di tahun depan.
Dia menyebutkan, perbaikan arus kas operasional tersebut karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal masih sebesar 0,77x atau jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x. Dengan besaran ekuitas per Kuartal III-2018 sebesar Rp7,45 triliun, maka memiliki ruang pendanaan yang besar.
"Saat ini penerimaan termin yang masuk mencapai Rp9,8 triliun. Kami terima lagi sampai akhir tahun ini sebesar Rp1,6 triliun, sehingga totalnya Rp11,4 triliun. Jadi, pada tahun ini arus kas dari operasional akan surplus besar," papar Anton.
Lebih lanjut dia menyebutkan, pada tahun ini telah menuntaskan proyek Tol Becakayu yang merupakan proyek turn key pertama. Anton menambahkan, proyek turn key memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turn key.
Namun, kata dia, sebagai kompensasinya kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai. Anton menyatakan, penyelesaiaan proyek Becakayu menunjukkan bahwa memiliki kemampuan dan manajemen pendanan yang sangat baik.
Sehingga, jelas Anton, hal tersebut membuat margin jauh melampaui emiten di sektor precast dan jasa konstruksi lain. Saat ini masih menyisakan dua proyek turnkey, yaitu Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar ( KLBM ) dan Cimanggis-Cibitung.
Pembayaran termin sudah terealisasi sebesar Rp665 miliar ---sebesar Rp250 miliar merupakan pembayaran turnkey--- dan pada akhir Desember 2018 ada realisasi pembayaran sebesar Rp1,6 triliun yang sisanya akan terealisasi pada tahun depan.
"Begitu juga untuk Cimanggis-Cibitung terealisasi pada tahun depan dengan pembayaran termin sebesar Rp2,6 triliun atau sebesar 100 persen," kata Anton.
(Budi)

Sumber : admin