Ipotnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis bahwa target inflasi 3,1 persen di 2020 mendatang akan mampu terjaga, meski kenaikan tarif cukai rokok 23 persen mulai diberlakukan.
Pernyataan ini sekaligus menampik pandangan sejumlah kalangan yang menyebut bahwa inflasi 2020 takkan terkendali, sebagai imbas dari kenaikan tarif cukai rokok yang dianggap diluar batas kewajaran.
"Jadi kami tetap optimis akan sesuai dengan target tahun depan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (17/9).
Sri Mulyani menegaskan bahwa kenaikan tarif cukai rokok tersebut telah disesuaikan dengan peningkatan pengeluaran pemerintah tahun depan.
Kenaikan tarif cukai rokok belanja pemerintah tersebut dapat dilakukan untuk menaikkan. Sebagai catatan, belanja pemerintah pusat tahun depan sebesar Rp1.658,78 triliun.
"Kami harap bisa menjadi penyangga terhadap berbagai kebijakan perubahan yang kami lakukan," tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kenaikan tarif cukai rokok itu selain untuk mendongkrak pendapatan negara, juga berfungsi untuk mengendalikan konsumsi rokok.
Kebijakan ini sendiri diprediksi bakal meningkatkan harga jual rokok sebesar 35 persen dari saat ini. "Melalui kenaikan ini, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari cukai tembakau menjadi Rp173 triliun di 2020," pungkasnya. (Sigit)

Sumber : Admin