Tatap IPO, Lion Air Mulai Roadshow Pekan Depan Untuk Ukur Selera Investor
Friday, January 24, 2020       17:23 WIB

Ipotnews - Lion Air pekan depan akan melangsungkan pra-pemasaran untuk menakar selera investor, terkait rencana maskapai nasional itu untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) yang ditargetkan dalam waktu dekat.
Rencana IPO Lion sudah digagas beberapa tahun lalu, bahkan sempat ditargetkan dilakukan pada 2019, namun tertunda menyusul kecelakaan fatal yang menimpa salah satu armada terbarunya, Boeing 737 MAX.
Lion, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Asia dengan 112 pesawat, akan memulai presentasi investor minggu depan di Jakarta, diikuti di Singapura, Hong Kong, dan sejumlah kota di Eropa dan Amerika Serikat, demikian menurut sejumlah sumber yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Seorang juru bicara Lion Air menolak berkomentar.
Menurut para sumber, belum ada target raihan dana yang bakal diraih dari IPO, tetap sebelumnya sejumlah sumber sempat menyebut kisaran USD750 juta hingga USD1miliar.
Roadshow adalah sarana bagi para bankir perusahaan untuk mengukur selera investor dan mendeteksi masalah yang berpotensi menghambat sebelum perusahaan berkomitmen untuk meluncurkan kesepakatan.
BNP Paribas dan Morgan Stanley adalah bank internasional yang memimpin rencana itu juga menolak berkomentar.
Rencana IPO Lion Air ini terungkap ketika pasar penerbangan Indonesia mulai stabil setelah bertahun-tahun kelebihan kapasitas.
"Telah ada perubahan dramatis di pasar Indonesia karena semua maskapai mengurangi kapasitas dan yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam hasil dan karenanya pasar menjadi menguntungkan," kata Brendan Sobie, seorang analis penerbangan independen yang berbasis di Singapura.
Rencana ini juga muncul lebih dari setahun setelah kecelakaan fatal pada Oktober 2018 saat armada baru Lion Air Boeing 737 MAX yang menewaskan 189 awak dan penumpang.
Lima bulan kemudian, pesawat jenis sama milik Ethiopian Airlines, juga jatuh dengan cara yang sama yang menyebabkan semua pesawat Boeing 737 Max dilarang terbang secara global dan memicu krisis bagi produsen pesawat AS.
Oktober lalu, sebuah laporan kecelakaan di Indonesia mengenai bencana tersebut berfokus pada kekurangan pada perangkat lunak kokpit Boeing, sementara juga merekomendasikan pelatihan yang lebih baik di Lion Air dan perbaikan peraturan AS dan lokal.

Sumber : admin