Ipotnews - PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) menawarkan solusi bagi investor untuk melakukan hedging dan diversifikasi aset berbasis rupiah dengan merilis reksa dana obligasi berbasis rupiah yang sebagian besar asetnya berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dolar AS.
Menurut Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa, sejauh ini imbal hasil pada obligasi pemerintah Indonesia merupakan salah satu yang menarik bagi investor global, terlebih lagi belum lama ini Indonesia memperoleh kenaikan peringkat satu notch di atas investment grade dari Srandard & Poor's menjadi BBB.
"Kami menawarkan solusi kepada investor dengan mengeluarkan produk Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional yang diharapkan bisa menciptakan imbal hasil optimal di tengah penguatan dolar AS dan harga obligasi," ujar Alvin di Jakarta, Rabu (21/8).
Alvin mengungkapkan, kondisi Indonesia yang tengah mengalami twin deficit menyebabkan tingginya premi risiko pada instrumen investasi berdenominasi rupiah, tercermin dari selisih yang cukup lebar antara yield SUN berdenominasi rupiah dan SUN berdenominasi dolar AS.
Dia menyebutkan, beberapa waktu terakhir pasca Federal Reserve AS menerapkan kebijakan tapering off, pasar modal di Indonesia mengalami volatilitas yang tinggi. "Hal ini karena adanya perbedaan prospek pertumbuhan antara negara maju dan negara berkembang, tercermin dari adanya capital reversal ke AS dan diikuti dengan pelemahan nilai tukar negara berkembang," tutur Alvin.
Pada periode teraebut, jelas Alvin, Mandiri Investasi memandang bahwa ada korelasi positif pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) maupun indeks obligasi rupiah. "Saat rupiah melemah, biasanya diikuti oleh pelemahan IHSG dan harga obligasi. Sehingga, instrumen berbasis dolar AS menjadi kelas aset yang bisa dijadikan instrumen untuk hedging," ujar Alvin.
Dengan demikian, lanjut dia, tujuan investasi pada Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional adalah berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi dolar AS, serta bisa juga berinvestasi pada obligasi negara berbasis rupiah. "Sehingga, reksa dana ini bisa memanfaatkan momentum atas kondisi pasar untuk mendapatkan kinerja optimal," imbuhnya.
Perlu diketahui, Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi rupiah dengan kebijakan investasi 80-100 persen di oblugasi dan sekitar 0-20 persen di instrumen pasar uang.
Hingga akhir Juli 2019, Mandiri Investasi mencatatkan Asset Under Management (AUM) sebesar 49,4 triliun. Sedangkan untuk dana kelolaan yang termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan pengelolaan dana nasabah individual sebesar Rp56,5 triliun dan ditargetkan mencapai Rp60 triliun hingga akhir 2019.
(Budi)

Sumber : admin