Ipotnews - Tembaga London melesat lebih dari satu persen, Jumat pagi, menyusul laporan The Fed bisa berhenti dari menaikkan suku bunga, membantu pemulihan logam industri itu dari kejatuhan tertajam dalam lima pekan di sesi sebelumnya.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melonjak 1,1 persen menjadi USD6.139 per ton pada pukul 08.36 WIB, demikian laporan  Reuters , di Manila, Jumat (7/12).
Kontrak itu anjlok 1,7 persen, Kamis, sempat menembus level terlemah sejak 14 November pada satu titik, setelah penangkapan petinggi raksasa teknologi China, Huawei, di Kanada mengurangi ekspektasi untuk menyelesaikan konflik perdagangan Amerika-China.
Sementara itu, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange relatif stabil di posisi 49.110 yuan (USD7.137) per ton.
Dilaporkan  The Wall Street Journal , pejabat Federal Reserve sedang mempertimbangkan apakah akan mengisyaratkan sikap  wait and see  setelah kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan mereka, pertengahan bulan ini, memacu reli ekuitas Asia.
Presiden Donald Trump menegasan tidak mengetahui rencana untuk menangkap petinggi Huawei di Kanada, tutur dua pejabat Amerika, dalam upaya untuk mencegah insiden itu menghambat perundingan perdagangan dengan Beijing.
BUMN tambang tembaga milik Cile, Codelco, mencapai kesepakatan tentang kontrak kerja kolektif yang baru dalam negosiasi awal dengan serikat pekerja di tambang Gabriela Mistral, Cile utara.
Pengadilan India, Jumat, diperkirakan mengikuti rekomendasi panel ahli dan memerintahkan pembukaan kembali smelter tembaga yang ditutup setelah 13 orang tewas ketika polisi menembaki para pengunjuk rasa, Mei lalu.
Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan pasar lapangan kerja Amerika sangat kuat, sehari sebelum rilis penggajian non-pertanian, yang menurut sejumlah ekonom kemungkinan meningkat 200.000 pada November setelah melonjak 250.000 pada bulan sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin