Terbebani Lonjakan Kasus Virus Korona, Harga Minyak Tertekan Lagi
Thursday, January 14, 2021       09:19 WIB

Ipotnews - Harga minyak melemah untuk hari kedua, Kamis, karena meningkatnya kasus virus korona secara global meningkatkan kekhawatiran permintaan, meski penurunan stok minyak mentah Amerika untuk pekan kelima berturut-turut membatasi kejatuhannya.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 5 sen, atau 0,1% menjadi USD56,01 per barel pada pukul 08.24 WIB, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, berkurang 1 sen menjadi USD52,90 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (14/1).
"Reli pasar minyak kemungkinan terhenti karena dolar yang lebih kuat dan meningkatnya pasokan bensin mengimbangi persediaan minyak mentah AS yang menguap," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di Axi.
Stok minyak mentah Amerika pekan lalu turun lebih dari ekspektasi, sementara persediaan bensin dan produk penyulingan naik karena pengilangan meningkatkan produksi ke level tertinggi sejak Agustus, tutur Badan Informasi Energi, Rabu.
China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, melaporkan lonjakan harian terbesarnya dalam kasus Covid-19 dalam lebih dari 10 bulan ketika infeksi di Provinsi Heilongjiang hampir tiga kali lipat, menggarisbawahi ancaman yang berkembang menjelang libur Panjang di negara itu.
Pemerintah di seluruh Eropa mengumumkan penguncian virus korona yang lebih ketat dan lebih lama pada Rabu, karena varian Covid yang menyebar cepat yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan vaksinasi diperkirakan tidak akan banyak membantu selama dua hingga tiga bulan ke depan.
Produsen minyak menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan karena sejumlah faktor termasuk kecepatan dan respons terhadap vaksin Covid-19 mengaburkan prospek, kata seorang pejabat Badan Energi Internasional (IEA).
Namun, paket bantuan Covid-19 yang besar dan kuat, yang akan diumumkan Presiden terpilih Amerika Joe Biden, Kamis, membatasi pelemahan tersebut.
Eksportir minyak terbesar, Arab Saudi, memotong pasokan minyak mentah untuk pemuatan Februari bagi beberapa pembeli Asia hingga seperempat, menurut narasumber kepada  Reuters,  yang juga mendukung harga. (ef)

Sumber : Admin