Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan cukup tajam sore ini, Rabu (15/7), di bawah tekanan faktor domestik dan eksternal.
Dari data Ipotnews, Rabu (15/7) pukul 16.30 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp 14.575 per dolar AS atau melemah 200 poin dibandingkan penutupan perdagangan pasar uang pada Selasa (14/7) kemarin di level Rp 14.375 per dolar AS.
Ekonom Binus University, Muhammd Doddy Arifianto, mengatakan bahwa pelemahan kurs rupiah sore ini sulit dihindari karena memang tengah dalam tekanan dari luar maupun dalam negeri. "Rupiah memang under pressure baik dari eksternal maupun internal," kata Doddy saat dihubungi Ipotnews, Rabu (15/7).
Doddy menyebut penambahan kasus baru virus korona di berbagai belahan dunia mencemaskan para pelaku pasar. Ditambah perang dagang antara AS dengan China yang juga perang urat saraf antar dua negara terkait Laut China Selatan.
Dari dalam negeri, kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya menjadi sentimen negatif bagi para pelaku pasar. Ditambah penambahan kasus baru virus korona di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan. Presiden Jokowi mengaku tidak senangdengan angka penambahan kasus baru corona.
"Ditambah pelaku pasar masih menanti keputusan BI apakah akan kembali menurunkan suku bunga acuan atau tidak. Mengingat memang masih ada ruang untuk melakukan penurunan suku bunga acuan. Ketidakpastian ini memberikan sentimen negatif pada rupiah," tutup Doddy.(Adhitya)

Sumber : admin