The Fed Pertahankan Suku Bunga, Dolar Tembus Level Terlemah Dua Tahun
Thursday, July 30, 2020       06:06 WIB

Ipotnews - Dolar AS jatuh ke level terendah dua tahun, Rabu, setelah Federal Reserve mengulangi janji untuk menggunakan "berbagai perangkat" kebijakan guna mendukung perekonomian Amerika Serikat.
Selain itu, The Fed juga tetap mempertahankan suku bunga mendekati nol selama diperlukan agar ekonomi pulih kembali dari pukulan wabah virus korona, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua,  di New York, Rabu (29/7) atau Kamis (30/7) pagi WIB.
Bank sentral AS itu mengutip kekhawatiran tentang aktivitas ekonomi dan lapangan kerja masih "jauh di bawah levelnya pada awal tahun ini."
"Ini jelas sedikit lebih berhati-hati dan  dovish.  Pada dasarnya memberitahu pasar mereka tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Kathy Lien, Managing Director BK Asset Management di New York. "Dalam lingkungan di mana pasar melepas dolar, itu alasan lain untuk menguranginya."
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun 0,44% menjadi 93,42 setelah merosot serendahnya ke posisi 93,17, level terlemah sejak Juni 2018.
Euro menguat 0,56% menjadi USD1,1780, setelah sebelumnya menembus USD1,1805, tingkat tertinggi sejak September 2018.
Dolar AS tertekan di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter ultra-longgar untuk beberapa tahun mendatang, dan pada spekulasi bahwa bank sentral akan memungkinkan inflasi bergerak lebih tinggi dari yang awalnya ditunjukkan sebelum menaikkan suku bunga.
Ini terjadi ketika Amerika Serikat menghadapi lonjakan kasus virus korona, bahkan ketika bagian lain di dunia, termasuk Eropa, tampaknya berhasil menangani wabah tersebut.
"Prospek dolar tetap lemah berkat tren yang berbeda dalam kasus virus korona antara Eropa dan Amerika," kata Ulrich Leuchtmann, analis Commerzbank.
Angka kematian di Amerika akibat wabah virus korona melampaui 150.000, Rabu, jumlah yang lebih tinggi dibandingkan negara manapun dan hampir seperempat dari total dunia, menurut penghitungan  Reuters. 
Pelemahan dolar AS terlihat meluas dengan yen Jepang dan poundsterling mencatat level tertinggi empat bulan, sementara dolar Australia mencetak tingkat tertinggi lebih dari satu tahun.
Dolar terakhir turun 0,10% menjadi 104,97 yen. Sterling naik 0,45% menjadi USD1,2988, dan Aussie menguat 0,36% jadi USD0,7183.
Sementara,  greenback  turun menjadi 0,9138 franc Swiss dari 0,9174 franc Swiss, dan menguat ke posisi 1,3364 dolar Kanada dari 1,3360 dolar Kanada. (Adhitya/ef)

Sumber : Admin