Ipotnews - Uni Eropa memasukan impor baja lembaran anti karat dari Cina, Taiwan dan Indonesia ke dalam daftar barang impor yang terancam terkena tarif lebih tinggi.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penyelidikan apakah produsen lembaran dan gulungan baja canai panas, di China, Taiwan dan Indonesia menjual produknya ke UE dengan di bawah harga produksi, yang dikenal sebagai dumping. Upaya ini juga mencakup penyelidikan paralel UE atas dugaan subsidi yang mendistorsi perdagangan dengan produsen di China dan Indonesia.
Dengan mendaftarkan produk-priduk baja tersebut akan memungkinkan UE untuk mengenakan tarif impor tambahan pada transaksi-transaksi sebelumnya. Pengiriman produk baja dari Cina, Taiwan dan Indonesia akan didaftarkan untuk memastikan bahwa, jika investigasi menghasilkan temuan yang mengarah pada pengenaan bea masuk anti-dumping.
Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa di Brussels mengatakan, tarif tersebut - jika kondisi yang diperlukan terpenuhi - bisa dipungut secara retroaktif berdasarkan impor terdaftar," tulis mereka dalam jurnal yang dikutip Bloomberg, Jumat(24/1). Pendaftaran akan dimulai pada hari Sabtu.
Lembaran dan gulungan baja tahan karat digunakan untuk berbagai jenis baraang baja lainnya dan untuk pembuatan tabung. Menurut kelompok industri Eropa, Eurofer, impor lembaran dan gulungan baja UE dari seluruh dunia bernilai hampir 900 juta euro pada 2018. Tahun lalu, kelompok ini mengajukan keluhan, yang menyebabkan penyelidikan dumping dan subsidi komisi terhadap China, Taiwan dan Indonesia.
Komisi Eropa akan memutuskan hasil penyelidikan mereka pada 12 April dan menetapkan apakah akan memberlakukan bea masuk anti-dumping sementara atas impor baja ini dari tiga negara tersebut. Sebelum 12 Oktober Komisi Eropa akan memutuskan apakah akan mengenakan pungutan lima tahun "definitif".

Sumber : Admin