WHO Redam Ketakutan Seputar Virus China, S&P 500 dan Nasdaq Menghijau
Friday, January 24, 2020       04:31 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street ditutup sedikit berubah, Kamis, memulihkan sebagian besar kerugian dari awal sesi, setelah Organisasi Kesehatan Dunia memadamkan ketakutan seputar  coronavirus  yang mematikan.
Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir 0,11% lebih tinggi (3,79 poin) menjadi 3.325,54, dan Nasdaq Composite Index naik 18,71 poin atau 0,2% menjadi 9.402,48, rekor penutupan tertinggi, demikian laporan   CNBC  , di New York, Kamis (23/1) atau Jumat (24/1) pagi WIB.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average mengakhiri sesi dengan penurunan 26,18 poin, atau 0,09% menjadi 29.160,09. Indeks 30-saham unggulan itu turun lebih dari 200 poin pada awal sesi sebelumnya.
WHO mengatakan "agak terlalu dini untuk menganggap virus di China sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional."
Saham American Airlines melesat 5,4% di belakang komentar itu sementara United Airlines ditutup 1,9% lebih tinggi. Gilead Sciences menguat 0,8% sementara Inovio Pharmaceuticals melonjak 11,6%.
Investor mengkhawatirkan virus tersebut karena jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 600. Virus tersebut berasal dari Wuhan, China, dan sejumlah kasus saat ini sudah dilaporkan di Singapura dan Amerika.
Saham Asia berguguran, sementara obligasi China melejit, karena kekhawatiran kejatuhan ekonomi dari virus itu membuat investor berlarian mencari perlindungan. Shanghai Composite anjlok 2,75%, kerugian satu hari terbesar sejak 6 Mei, ketika merosot 5,6%. Di Jepang, Nikkei 225 turun 1% bersama dengan indeks Kospi Korea.
Wabah itu "meningkatkan kekhawatiran pandemi global dengan implikasi potensial di seluruh ekonomi," kata Robert Samuels, analis UBS. Dia mencatat perusahaan AS dengan paparan ke China "berpotensi dapat terkena dampak negatif dari permintaan yang lebih rendah karena konsumen yang gelisah tinggal di rumah jika virus itu terus menyebar."
Di Amerika, investor juga mencermati laporan terbaru dari laba perusahaan. Induk usaha NBC Universal, Comcast dan Travelers, keduanya melaporkan angka triwulanan yang lebih baik dari perkiraan. Namun, saham Comcast turun 3,8% sementara Travelers anjlok 5,1%.
Lebih dari 12% perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan. Dari perusahaan itu, sekitar 70% mengalahkan ekspektasi analis, data FactSet menunjukkan.
"Seperti yang kita lihat pada laporan laba kuartal keempat, itu sedikit lebih baik dari ekspektasi. Tetapi kita perlu mengenali standar yang relatif rendah dalam hal ekspektasi," kata Bill Northey, Direktur U.S. Bank Wealth Management.
Wall Street mengalami sesi yang berombak dengan indeks utama ditutup di sepanjang garis datar. Indeks utama itu juga berada di jalur penurunan mingguan pertamanya pada 2020.
Terkait data makro, klaim pengangguran mingguan Amerika tercatat naik kurang dari perkiraan menjadi 211.000 dari 205.000 pekan sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin