WSBP Bidik Kontrak Baru di 2019 Sebesar Rp10,39 Triliun
Thursday, February 07, 2019       09:57 WIB

Ipotnews - PT Waskita Beton Precast Tbk () menargetkan nilai kontrak baru di sepanjang 2019 mencapai Rp10,39 triliun, sehingga laba bersih di tahun ini diharapkan mampu bertumbuh sebesar 19 persen.
"Pada 2019, perseroan menargetkan laba naik 19 persen dibandingkan 2018. Perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal," kata Direktur Utama , Jarot Subana di Jakarta, Kamis (7/2).
Menurut Jarot, optimistis mampu meraup pendapatan 2019 sebesar Rp 9,37 triliun dan laba bersih senilai Rp1,31 triliun. "Anggaran belanja (capex) untuk tahun ini sebesar Rp922,96 miliar," ucapnya.
Dia menyebutkan, menerima pembayaran sebesar Rp1,8 triliun untuk proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar ( KLBM ) dan proyek lainnya. Sehingga, menutup tahun 2018 dengan membukukan arus kas (cashflow) operasional sebesar Rp1,4 triliun, dibandingkan 2017 yang minus Rp2,4 triliun.
Sementara itu, Direktur Keuangan , Anton YT Nugroho mengatakan bahwa pada 2018 arus kas dari operasional perusahaan mencatatkan surplus. "Penerimaan termin yang masuk sampai November sebesar Rp 9,6 triliun, lalu menerim lagi termasuk dari proyek lainnya sebesar Rp1,8 triliun pada akhir 2018," ujarnya.
Dia menambahkan, telah menuntaskan proyek tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama. Anton mengatakan, proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey. Namun, sebagai kompensasinya, kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.
Sebagaimana diketahui, pada APBN 2019, pemerintah menyiapkan anggaran infrastruktur Rp415 triliun untuk mendukung konektivitas, penyediaan perumahan dan ketahanan pangan. Target pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 1.837 kilometer dan jembatan sepanjang 37.177 meter serta rencana pembangunan 16 proyek jalan tol.
Anggaran infrastruktur juga untuk melanjutkan pembangunan bendungan sebanyak 48 unit. Kemudian, jalur kereta api sepanjang 394,8 km, menyelesaikan bandara baru di empat lokasi dan membangun jaringan irigasi sebanyak 170,4 ribu hektar.
Lebih lanjut Anton menyebutkan, kapasitas produksi di 2018 mencapai 3,5 juta ton atau meningkat 7,7 persen dibandingkan 2017 yang sebanyak 3,25 juta ton. Saat ini, memiliki 11 plant di Cibitung, Palembang, Karawang, Subang, Sadang, Sidoarjo, Kalijati, Bojonegara, Klaten, Gasing dan Legundi serta 72 batching plant.
Menurut Anton, pada 2018 nilai kontrak baru mencapai Rp6,66 triliun. Adapun total kontrak yang dikelola (order book) senilai Rp17,34 triliun, termasuk kontrak bawaan (carry over) 2017 sebesar Rp10,68 triliun.
Dia menyatakan, pendapatan hingga Kuartal III-2018 sebesar Rp5,43 triliun atau meningkat 8,3 persen (year-on-year). Laba bersih meningkat 7,2 persen menjadi Rp885 miliar, sedangkan gearing ratio per Kuartal III-2018 sebesar 75,4 persen, gross margin 28,7 persen dan net profit margin 16,3 persen.
(Budi)

Sumber : admin