Wall Street Akhiri Kejatuhan Dua Sesi, Terkatrol Data Makro dan Kinerja Emiten yang Solid
Thursday, August 04, 2022       04:45 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, memulihkan kerugian dari awal pekan ini, karena trader menyambut baik data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan yang membantu menghilangkan kekhawatiran resesi.
Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 416,33 poin, atau 1,29%, menjadi 32.812,50, demikian laporan   CNBC  dan  Reuters,  di New York, Rabu (3/8) atau Kamis (4/8) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 melejit 1,56% atau 63,98 poin menjadi 4.155,17, mencapai level tertinggi sejak Juni dan menghapus kerugian dari awal pekan ini. Sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 2,59% atau 319,98 poin menjadi 12.668,16, didorong kenaikan saham teknologi.
Kebangkitan yang mengejutkan dalam data purchasing managers index (PMI) jasa pada Juli, dirilis Rabu, membantu investor menghilangkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat telah jatuh ke dalam resesi, mendorong trader kembali ke saham teknologi yang terpuruk. Indeks tersebut mengakhiri penurunan tiga bulan.
Komentar dari Presiden Federal Reserve St Louis, James Bullard, turut mendorong sentimen. Dia mengatakan tidak berpikir Amerika saat ini dalam resesi, dan kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang tinggi akan terus berlanjut.
"Seperti yang dikatakan Chairman (Jerome Powell), kita tidak dalam resesi sekarang," kata Bullard. "Dengan semua pertumbuhan lapangan kerja di semester pertama tahun ini, sulit untuk mengatakan bahwa ada resesi."
Musim laporan keuangan berlanjut, memberi investor harapan bahwa pasar dapat pulih dan berpotensi memulai  bull market  yang baru, membalikkan  bear rally . S&P 500 melonjak sekitar 14% dari level terendah intraday baru-baru ini pada Juni, dan Nasdaq berada pada level yang tidak terlihat sejak Mei.
Kinerja yang solid dari beberapa perusahaan termasuk PayPal dan CVS Health Corp mendorong sentimen di musim pelaporan kuartalan yang sebagian besar optimistis. Laporan yang melampaui ekspektasi yang rendah membantu Wall Street rebound dari kerugian yang disebabkan oleh kekhawatiran tentang lonjakan inflasi selama beberapa dekade, kenaikan suku bunga dan menyusutnya output ekonomi.
"Kita sedang melalui laporan keuangan kuartal kedua dan, pada umumnya, dari kompleks teknologi hingga  consumer discretionary  dan industri, kita melihat banyak laporan yang lebih baik dari yang ditakuti, dan itu cukup bagus sekarang," kata Sahak Manuelian, Managing Director Wedbush Securities, di Los Angeles.
Apple dan Amazon melejit hampir 4%, sementara Meta Platforms pemilik Facebook melonjak 5,4%.
PayPal meroket hampir 10% setelah menaikkan panduan laba tahunan dan mengatakan  activist investor  Elliott Management memiliki lebih dari USD2 miliar saham di perusahaan teknologi keuangan itu.
CVS Health melambung 6,3% setelah jaringan farmasi terbesar Amerika itu menaikkan perkiraan laba tahunannya setelah membukukan hasil kuartalan yang kuat.
Manuelian mengatakan faktor tambahan di balik reli saham pada sesi Rabu adalah meningkatnya kepercayaan di antara investor bahwa The Fed telah melakukan sebagian besar kenaikan suku bunga yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin, Rabu, bergabung dengan pembuat kebijakan mengatakan bahwa bank sentral AS berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan mengembalikannya ke target 2%.
Data tambahan Rabu menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS meningkat cukup solid pada Juni dan pengeluaran bisnis untuk peralatan lebih kuat dari ekspektasi sebelumnya, menunjukkan kekuatan yang mendasarinya di sektor manufaktur meski suku bunga meningkat.
Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla, dengan nilai USD24,3 miliar dipertukarkan selama sesi tersebut. Sahamnya naik 2,27%.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, 10 di antaranya menghijau, dipimpin teknologi informasi, melesat 2,69%, diikuti kenaikan 2,52% di sektor  consumer discretionary .
S&P 500 rebound sekitar 13% dari penutupan terendah pada pertengahan Juni dan harus naik 15% lagi untuk kembali ke rekor penutupan tertinggi pada awal Januari.
Moderna Inc melonjak sekitar 16% setelah pabrikan vaksin mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai USD3 miliar.
Regeneron Pharmaceuticals naik 5,9% setelah mengalahkan perkiraan pendapatan kuartalan, sementara rantai kedai kopi Starbucks Corp menguat lebih dari 4% setelah melaporkan laba kuartalan yang optimistis. (ef)

Sumber : Admin