Wall Street Berakhir Variatif, Dow Melesat ke Posisi Tertinggi Sepanjang Masa
Thursday, January 07, 2021       04:55 WIB

Ipotnews - Dow Jones Industrial Average melesat ke level tertinggi sepanjang masa, Rabu, dengan investor optimistis tentang prospek stimulus fiskal tambahan sebagai hasil dari pemilihan anggota Senat di Georgia.
Indeks 30 saham unggulan Dow ditutup naik 437,80 poin, atau 1,44%, menjadi 30.829,40, sebuah rekor, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Rabu (6/1) atau Kamis (7/1) pagi WIB. Dow sempat melambung lebih dari 600 poin di awal sesi dan menyentuh level  intraday  tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,57% atau 21,28 poin menjadi 3.748,14 dan mencatat rekor  intraday,  sedangkan Nasdaq Composite Index ditutup melemah 0,61% atau 78,17 poin menjadi 12.740,79.
Indeks Volatilitas CBOE bergerak lebih tinggi menuju penutupan, karena pengunjuk rasa menyerbu Capitol Hill tepat setelah anggota parlemen bertemu untuk menghitung suara Electoral College dan menyatakan Joe Biden sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat. Namun, Dow dan S&P 500 tetap menguat.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun meningkat 1% untuk pertama kalinya sejak Maret. Pada penutupan pasar, imbal hasil obligasi acuan itu berada di 1,03%.
Kandidat Partai Demokrat, Raphael Warnock, diprediksi memenangkan pemilihan kursi Senat Amerika di Georgia, melawan petahana dari Partai Republik Kelly Loeffler, menurut  NBC News.  Dalam pemilihan pemilihan anggota Senat lainnya, wakil Demokrat, Jon Ossoff, juga diproyeksikan mengalahkan Senator Republik David Perdue, kata  NBC. 
Jika kedua kandidat Demokrat itu menang, akan membuat posisi berimbang 50-50 di majelis tinggi, dengan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris sebagai pemecah suara untuk memberikan partainya kendali atas Senat. Hasil ini dapat memfasilitasi diloloskannya bantuan virus korona, meningkatkan harapan bagi pemulihan ekonomi negara itu.
"Saya pikir ada ekspektasi...bahwa akan ada lebih banyak anggaran pengeluaran," kata Jason Trennert, Chairman Strategas, Rabu. "Jika Demokrat meraih dua kursi, tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa akhir tahun ini akan ada perasaan bahwa diperlukan lebih banyak pengeluaran."
Goldman Sachs memperkirakan paket stimulus besar lainnya mencapai USD600 miliar dalam waktu dekat jika Demokrat menang dan mengambil alih kendali Senat. Saham tertentu melesat karena ekspektasi tambahan bantuan pemerintah.
Tolok ukur  small-cap  Wall Street, Russell 2000, melonjak hampir 4%. Raksasa industri Caterpillar melambung 5,5%.
Saham JPMorgan Chase dan Bank of America masing-masing melejit 4,7% dan 6,3%, di tengah imbal hasil US Treasury 10-tahun yang melampaui tonggak bersejarah 1%, karena suku bunga yang lebih tinggi akan mendongkrak laba mereka.
Tom Lee, Kepala Riset Fundstrat Global Advisors, juga menunjukkan bahwa hasil tersebut memberikan kejelasan pada prospek pasar, yang merupakan hal yang positif.
"Saya tidak tahu masa depan, tetapi bagi saya, 'ketidakpastian' pemilu tersebut bisa dibilang lebih besar dari hasil sebenarnya," kata Lee.
Sejumlah nama yang secara khusus bisa dibantu oleh agenda Demokrat mencatatkan kenaikan. The Invesco Solar ETF meroket 8,7%.
Saham teknologi--kelompok pasar Wall Street yang mencatat kinerja terbaik selama setahun terakhir--"melempem" pada sesi Rabu di tengah kekhawatiran atas tarif pajak yang lebih tinggi. Prospek stimulus juga membuat saham teknologi kurang menarik dibandingkan emiten siklikal yang terpukul selama pandemi. Facebook dan Amazon keduanya merosot lebih dari 2%, dan Netflix anjlok 3,9%.
Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan dia akan menolak desakan Presiden Donald Trump untuk memblokir konfirmasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres Amerika.
"Ini merupakan penilaian saya bahwa sumpah saya untuk mendukung dan mempertahankan Konstitusi membatasi saya untuk mengklaim otoritas sepihak guna menentukan  electoral votes  mana yang harus dihitung dan mana yang tidak," kata Pence dalam surat tiga halaman yang ditujukan kepada "Rekan yang Terhormat."
Pence kemudian digiring keluar dari Senat saat Capitol dikunci, dengan perusuh menyerbu kompleks tersebut. Seorang anggota Senat kemudian memberi tahu  NBC News  bahwa Pence dan Senator Charles Grassley dibawa ke lokasi yang aman. Situasi tersebut dimulai setelah Trump mendorong ribuan pendukungnya untuk menyambangi Capitol guna memprotes konfirmasi kemenangan Biden.
"Pada jam ini, demokrasi kita berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, saat pendudukan lembaga federal itu berlanjut. Ini kekacauan, itu berbatasan dengan hasutan dan harus diakhiri sekarang. Saya meminta massa untuk mundur dan membiarkan proses demokrasi ini bergerak maju." (ef)

Sumber : Admin