Wall Street Berakhir di Garis Datar, IBM Pimpin Kenaikan Saham Teknologi
Thursday, January 23, 2020       04:43 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street mengakhiri sesi yang  volatile  di sepanjang garis datar, Rabu, meski lonjakan dari IBM mengangkat sektor teknologi secara keseluruhan.
Dow Jones Industrial Average berkurang 9,77 poin, atau kurang dari 0,1% menjadi 29.186,27, demikian laporan   CNBC  , di New York, Rabu (22/1) atau Kamis (23/1) pagi WIB. Sebelumnya pada sesi itu, Dow melonjak lebih dari 120 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menguat tipis 0,03% atau 0,96 poin 3.321,75, yang juga mencatatkan rekor  intraday . Nasdaq Composite Index juga mencatat level  intraday  tertinggi sepanjang masa, naik 0,14% atau 12,96 poin menjadi 9.383,77.
Saham IBM melejit 3% didukung angka kuartalan yang mengalahkan ekspektasi analis. Perusahaan itu juga merilis panduan laba 2020 yang melampaui estimasi. Hasil ini menempatkan IBM "di posisi depan untuk 2020," kata analis Nomura Instinet, Jeffrey Kvaal. "IBM dengan cepat memutar bisnis yang ada ke arah  hybrid cloud ."
Sejauh ini, lebih dari 10% perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartalan terbaru mereka. Dari perusahaan itu, 75% membukukan laba lebih baik dari perkiraan, data FactSet menunjukkan.
"Perusahaan, sebagian besar, menempatkan angka yang mereka butuhkan agar pasar terus bergerak lebih tinggi," kata Dan Russo, Kepala Strategi Pasar Chaikin Analytics. "Kita sekarang melakukan perbandingan laba yang sulit dari tahun lalu, jadi investor mulai memikirkan pertumbuhan laba lagi."
Apple, sementara itu, naik 0,4% dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Saham Tesla melonjak 4,1% karena kapitalisasi pasar pabrikan mobil listrik itu menembus di atas USD100 miliar untuk pertama kalinya. Saham semikonduktor juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. ETF VanEck Vectors Semiconductor (SMH) naik 0,8% karena Intel dan Teradyne masing-masing melesat lebih dari 2,8%.
Namun, Netflix ditutup anjlok 3,6% yang mengimbangi kenaikan pada sesi Rabu. Boeing juga turun lebih dari 1% di tengah kekhawatiran terbaru atas jet 737 Max.
Saham melemah pada sesi Selasa karena kekhawatiran atas penyebaran  coronavirus  yang mematikan meredam sentimen investor. Ketakutan itu masih ada, Rabu, bahkan setelah China merilis sejumlah langkah untuk mengendalikan virus tersebut.
Presiden Donald Trump juga mengatakan bahwa dia mempercayai Presiden China, Xi Jinping, akan menangani krisis tersebut. Trump membuat komentarnya setelah pejabat kesehatan Amerika mengkonfirmasi bahwa kasus AS pertama telah didiagnosis di Negara Bagian Washington. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pasien "memiliki sedikit risiko" terhadap publik.
Secara keseluruhan, saham berada pada awal yang kuat untuk tahun ini. Hingga 14 sesi, S&P 500 ditutup lebih rendah hanya lima kali dan melonjak 2,8%. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:42 WIB
Indonesia Market Summary (25/04/2024)
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham FOLK, Beli dan Jual
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRIS
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan WTON
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NIKL
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BJBR, Beli