Wall Street Melejit Pasca Pidato Powell, Dow Cetak Sesi Terbaik Sejak Maret
Thursday, November 29, 2018       05:30 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street melesat, Rabu, setelah investor menyambut pidato hati-hati Kepala Federal Reserve yang mereka lihat sebagai tanda tingkat suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 617,70 poin (2,50 persen) menjadi 25.366,43, dalam sesi terbaiknya sejak Maret, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Rabu (28/11) atau Kamis (29/11) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas melambung 61,61 poin atau sekitar 2,30 persen menjadi ditutup pada posisi 2.743,78, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq melejit 2,95 persen atau 208,89 poin menjadi 7.291,59.
Reli tersebut berbasis luas dan mengangkat sejumlah perusahaan kakap yang berada di bawah tekanan akhir-akhir ini, termasuk Apple, yang menguat 3,9 persen dan Boeing, yang naik 4,9 persen.
Saham teknologi ecara luas menguat, memulihkan beberapa kerugian baru-baru ini. Amazon dan Netflix melesat 6 persen, sementara induk usaha Google, Alphabet, naik lebih dari 3,5 persen, dan Facebook bertambah 1,3 persen.
Kepala The Fed, Jerome Powell, dalam sambutannya di depan New York Economic Club, mengatakan suku bunga masih terlalu rendah tetapi hanya "tepat di bawah" perkiraan netral, tingkat yang tidak merangsang atau menghambat ekonomi.
Karakterisasi Powell tentang suku bunga yang hampir normal itu "adalah kata-kata ajaib," ucap Gregori Volokhine, analis Meeschaert Financial Services. "Itulah yang ingin didengar pasar."
Pernyataan itu " dovish " mengingat komentar Powell bulan lalu bahwa suku bunga "jauh dari netral," papar Briefing.com.
Komentar Powell ditunggu-tunggu oleh investor karena mereka khawatir The Fed mungkin akan memperketat kebijakan moneternya terlalu cepat. The Fed sebagian besar diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan. The Fed telah menaikkan suku bunga tiga kali sepanjang tahun ini. Pedagang saat ini hanya melihat satu lagi kenaikan yang diperhitungkan untuk 2019.
Namun Ian Shepherdson, Kepala Ekonom Pantheon Macroeconomics, mengatakan pasar terlalu banyak membaca pernyataan Powell dan, mengingat pengangguran cukup rendah secara historis, The Fed mungkin tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga.
Shepherdson memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga tiga kali dari tengah kisaran menjadi "netral."
Pernyataan Powell kali ini diungkap sehari setelah Presiden Donald Trump mengulangi kritik terhadap dia, mengatakan kepada  The Washington Post  bahwa dia "tidak senang sedikit pun" terhadap Kepala The Fed itu.
Meredanya kekhawatiran terhadap konflik perdagangan AS-China juga mendorong pergerakan Wall Street. Laporan  New York Times  mengatakan Trump khawatir tentang dampak perang dagang berpanjangan dengan China terhadap pasar dan ekonomi. Hal ini bisa mendorong Trump untuk mencari kompromi dengan China, kata  Times , mengutip pejabat AS.
Laporan itu muncul setelah Trump mengatakan kepada  The Wall Street Journal , Senin, bahwa "sangat tidak mungkin" Amerika akan menunda kenaikan tingkat tarif menjadi 25 persen terhadap barang-barang China senilai USD200 miliar, yang membuat beberapa pasar keuangan di bawah tekanan. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:18 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of PADA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:12 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of NZIA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:06 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of MPOW
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:02 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of AISA