Wall Street Merah, Dow Akhiri Keperkasaan Enam Sesi Beruntun
Wednesday, June 12, 2019       05:20 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street ditutup di zona merah, Selasa, karena berlarutnya kekhawatiran tentang perselisihan perdagangan AS-China dan pasar terlihat kelelahan sehingga mengakhiri penguatan Dow selama enam sesi beruntun.
"Pasar kelelahan," kata Nate Thooft, Manajer Portofolio Manulife Asset Management. "Pasar mencerna keuntungan."
Dow Jones Industrial Average turun 14,17 poin atau 0,05 persen menjadi 26.048,51, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Selasa (11/6) atau Rabu (12/6) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 berkurang 1,01 poin atau 0,04 persen menjadi 2.885,72, sedangkan Nasdaq Composite Index melemah 0,01 persen atau 0,60 poin menjadi 7.822,57.
Saham langsung melesat di awal sesi karena resolusi antara Meksiko dan AS untuk menghindari tarif dan harapan suku bunga yang lebih rendah dari Federal Reserve mengangkat sentimen investor.
Presiden Donald Trump, Minggu, mengatakan pungutan lima persen untuk semua impor Meksiko ke AS akan ditangguhkan tanpa batas waktu. Dia menambahkan memiliki "kepercayaan penuh" pada kemampuan Meksiko untuk menindak imigrasi dari Amerika Tengah.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan KTT G-20 akhir bulan ini dapat mengarah pada kemajuan menuju kesepakatan perdagangan dengan China, tetapi bukan tempat untuk "perjanjian definitif."
Ekspektasi pasar untuk suku bunga yang lebih rendah pada Juli mencapai sekitar 78 persen, menurut alat FedWatch CME Group. Investor juga menilai kemungkinan 97,1 persen untuk suku bunga yang lebih rendah pada Desember, menurut FedWatch.
Proyeksi tersebut meningkat di tengah melemahnya data ekonomi AS. Pertumbuhan pekerjaan bulanan melambat menjadi 75.000 di Mei, gagal melampaui estimasi 180.000. Sementara itu, aktivitas manufaktur di AS tumbuh pada laju paling lambat sejak 2016.
Saham berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan bulanan yang tajam setelah kejatuhan pada Mei. Indeks utama Wall Street semuanya melonjak hampir lima persen. Sepanjang Mei, Dow dan S&P 500 masing-masing turun lebih dari enam persen, sedangkan Nasdaq merosot hampir delapan persen.
"Pendulum telah berayun signifikan ke arah lain," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar National Securities. "Kita menghabiskan enam pekan untuk bergerak lebih rendah dan sekarang menghabiskan tujuh hari untuk melambung lebih tinggi."
"Rasanya seperti kita beralih dari putus asa menjadi bersemangat dalam waktu yang terlalu singkat tanpa banyak perubahan dalam hal fakta. Saya melihat adanya stabilisasi di sini."
Saham Sprint anjlok 5,9 persen dan T-Mobile menyusut 1,6 persen setelah munculnya gugatan yang dipimpin oleh California, New York dan negara bagian lainnya yang menentang merger perusahaan tersebut senilai USD26 miliar, dengan alasan penghapusan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar itu akan merugikan konsumen. (ef)

Sumber : Admin