Wall Street Terbebani Kejatuhan Apple dan Amazon, S&P 500 Tersungkur
Wednesday, November 30, 2022       05:04 WIB

Ipotnews - S&P 500 berakhir di zona merah, Selasa, bersama kejatuhan saham Apple dan Amazon menjelang pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell dapat memberikan petunjuk tentang besarnya kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Investor juga fokus pada aksi protes baru-baru ini terhadap pembatasan Covid-19 di China, termasuk di pabrik iPhone terbesar di dunia.
Saham Apple anjlok 2,1%, turun untuk sesi keempat berturut-turut, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (29/11) atau Rabu (30/11) pagi WIB.
Powell akan berbicara di acara Brookings Institution, Rabu, tentang prospek ekonomi dan pasar tenaga kerja Amerika Serikat. Investor akan mencari petunjuk tentang kapan Fed bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif.
"Tidak ada yang mau melakukan aksi beli menjelang acara besok dengan Powell berbicara. Semua orang gugup dengan apa yang akan dia katakan," kata Ron Saba, Manajer Portofolio Horizon Investments di Charlotte.
Saham Amazon, Nvidia dan Tesla masing-masing kehilangan lebih dari 1%.
Indeks berbasis luas S&P 500 berada di jalur untuk mencatat kenaikan bulan kedua berturut-turut pada November di tengah spekulasi bahwa pembacaan inflasi baru-baru ini yang menunjukkan sedikit penurunan harga akan mendorong Fed untuk mengurangi skala kenaikan suku bunga.
The Fed menetapkan empat kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut, dan diperkirakan menurunkan kecepatan ke pergerakan 50-bps pada pertemuan Desember.
Survei yang dirilis Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen Amerika Serikat semakin menurun pada November di tengah kekhawatiran tentang melonjaknya biaya hidup.
Gelombang pembangkangan sipil di China daratan baru-baru ini terjadi ketika jumlah kasus Covid mencapai rekor tertinggi harian dan sebagian besar kota menghadapi penguncian baru, yang semakin mengancam ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Indeks sektor energi S&P 500 melesat 1,3%, sementara kenaikan harga minyak di tengah ekspektasi pelonggaran kontrol ketat Covid China kemudian diimbangi oleh kekhawatiran bahwa OPEC Plus akan mempertahankan produksinya tidak berubah pada pertemuan mendatang.
Indeks S&P 500 turun 0,16% atau 6,31 poin untuk mengakhiri sesi di posisi 3.957,60.
Nasdaq Composite Index melorot 0,59% atau 65,72 poin menjadi 10.983,78, sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,01% atau 3,07 poin menjadi 33.852,13.
Saham perusahaan China yang melantai di bursa Wall Street, Alibaba Group Holding Ltd, Pinduoduo Inc dan JD.com Inc melambung lebih dari 5% setelah China memperluas saluran  equity financing  bagi pengembang properti.
Saham perusahaan internet China, Bilibili Inc, meroket 22% setelah membukukan kinerja kuartalan yang optimistis.
Volume di bursa Wal, Street relatif ringan, dengan 9,6 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 11,2 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin