Wall Street Terkatrol Ritel dan Energi, S&P 500 Melesat ke Level Tertinggi 2 Bulan
Wednesday, November 23, 2022       05:05 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street reli, Selasa, dengan S&P 500 ditutup pada level tertinggi dalam dua setengah bulan, karena proyeksi penjualan Best Buy meredam kekhawatiran inflasi yang tinggi akan memicu musim belanja liburan yang suram, sementara kenaikan harga minyak membantu mengangkat saham energi.
Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 1,36% atau 53,64 poin menjadi 4.003,58, penutupan pertama di atas level 4.000 sejak September, demikian laporan  Reuters  dan  CNBC ,  di New York, Selasa (22/11) atau Rabu (23/11) pagi WIB.
Sementara itu, Nasdaq Composite Index juga ditutup melambung 1,36% atau 149,90 poin menjadi 11.174,41, sedangkan Dow Jones Industrial Average melesat 397,82 poin, atau 1,18%, menjadi 34.098,10.
Best Buy Co Inc meroket 12,78% sebagai saham dengan kinerja terbaik di indeks S&P 500, setelah emiten ritel itu memperkirakan penurunan penjualan tahunan yang lebih kecil ketimbang yang diumumkan sebelumnya, dan menyatakan keyakinan bahwa peningkatan dalam penawaran dan diskon akan menarik lebih banyak konsumen.
Lonjakan saham Best Buy membantu mendongkrak indeks ritel S&P 500 sebesar 1,21%.
Sebaliknya, Dollar Tree Inc jatuh 7,79% sebagai komponen S&P 500 dengan kinerja terburuk, yang juga membatasi kenaikan indeks ritel tersebut setelah pengecer diskon itu memangkas perkiraan laba tahunannya untuk kedua kalinya.
"Jika kita mengambil koleksi income dan consumer, bagian atasnya relatif tidak elastis terhadap kenaikan biaya sampai batas tertentu di mana bagian bawah akan menjadi lebih sensitif," kata Shawn Cruz, Head Trading Strategist TD Ameritrade di Chicago.
"Jadi Dollar Trees benar-benar tidak memiliki banyak kemampuan untuk melewati biaya tersebut sehingga mereka akan terpukul sangat parah."
Juga memberikan dukungan adalah sektor energi, yang melejit 3,18% setelah dua sesi penurunan karena Arab Saudi mengatakan OPEC Plus akan bertahan dengan pengurangan output, membantah laporan pada sesi Senin yang mengatakan aliansi itu sedang mempertimbangkan peningkatan produksi yang mengirim harga minyak mentah turun tajam.
Ketika investor terus mencoba dan mengukur jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Selasa, menegaskan kembali bahwa penurunan inflasi tetap penting bagi bank sentral, sehari setelah mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan Desember. Presiden Kansas City Esther George mengatakan bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan menahannya lebih lama untuk meredam permintaan konsumen dan mendinginkan inflasi.
"Itu beban yang sangat besar di pundak investor yang sama sekali tidak mempunyai tempat untuk bersembunyi tahun ini," kata Phil Camporeale, Managing Director JPMorgan Asset Management.
Investor juga menunggu pernyataan Presiden Fed St Louis James Bullard, Selasa, menjelang risalah dari pertemuan November Fed yang dijadwalkan Rabu.
Volume relatif ringan untuk sesi ini dan kemungkinan akan menyusut menjelang liburan Thanksgiving, Kamis, dengan pasar saham Amerika Serikat hanya beroperasi setengah sesi pada perdagangan Jumat.
Volume di bursa Wall Street tercatat 9,45 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,75 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Komponen Dow, Walgreens Boots Alliance Inc, melesat 2,96% setelah Cowen & Co meng- upgrade  saham distributor obat itu, mengutip dorongan bisnis layanan kesehatannya.
Saham Manchester United melonjak di akhir sesi setelah  Sky News  melaporkan keluarga Glazer, yang memiliki klub sepak bola tersebut, sedang menjajaki opsi keuangan yang dapat mencakup penjualan langsung, dan ditutup 14,66% lebih tinggi.
Agilent Technologies Inc meningkat 8,08% setelah perusahaan aplikasi itu membukukan pendapatan kuartal keempat yang optimistis.
Sementara, saham Abercrombie & Fitch dan American Eagle Outfitters masing-masing melambung 21,4% dan hampir 18,2% didorong laporan keuangan yang lebih baik dari ekspektasi pasar.
Kejatuhan dolar dan imbal hasil US Treasury juga membantu mendukung selera risiko. (ef)

Sumber : Admin