Wall Street Variatif: Dow Naik Tipis, S&P 500 dan Nasdaq Berakhir di Zona Merah
Wednesday, January 15, 2020       05:08 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street menyelesaikan sesi yang berombak sebagian besar lebih rendah, Selasa, ketika musim laporan keuangan dibuka dengan kinerja perbankan yang variatif menjelang penandatanganan perjanjian perdagangan Amerika Serikat-China.
Saham terbebani oleh laporan  Bloomberg News  yang menyebutkan Amerika bisa mempertahankan tarif lebih dari USD300 miliar terhadap barang-barang China hingga November 2020, ketika pilpres AS dihelat.
Laporan itu datang sehari sebelum perwakilan AS dan China akan menandatangani kesepakatan perdagangan parsial, di mana Washington setuju untuk tidak mengenakan tarif tambahan dan mengurangi tarif terhadap sejumlah barang sekitar USD120 miliar.
Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah dalam perdagangan yang  volatile  di mana J.P. Morgan Chase memimpin saham perbankan bergerak lebih tinggi di belakang hasil kuartalan yang kuat, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Selasa (14/1) atau Rabu (15/1) pagi WIB.
Indeks 30 saham unggulan itu mengakhiri sesi Selasa dengan penguatan 31 poin, atau 0,11% menjadi 28.939,67. Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,15% atau 4,98 poin menjadi 3.283,15, sedangkan Nasdaq Composite Index turun 0,24% atau 22,60 poin menjadi 9.251,33.
S&P 500 dan Nasdaq sama-sama mencetak level tertinggi sepanjang masa pada penutupan Senin, rekor terbaru dalam sebuah langkah yang didorong oleh hubungan perdagangan AS-China yang membaik, pelonggaran bank sentral dan data ekonomi Amerika yang solid.
J.P. Morgan Chase membukukan laba dan pendapatan kuartalan di atas ekspektasi analis, mengirim sahamnya melonjak lebih dari 1,2%. Keuntungan tahunan bank itu juga mencapai level rekor, yakni USD36,4 miliar. J.P. Morgan juga mengalami lonjakan pendapatan perdagangan obligasi selama kuartal keempat.
Laba Citigroup mendapat dorongan dari  fixed-income trading  yang kuat juga, dengan pendapatan dari bisnis itu melonjak 49%. Saham Citi melesat 1,6%.
"Laporan keuangan  year-over-year  itu tampak hebat, tetapi jangan lupa kuartal keempat 2018 menyedihkan," kata JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade. Namun, "ini adalah cara yang baik untuk memulai musim laporan keuangan."
Tetapi Wells Fargo merosot 5,4 persen karena gagal memenuhi ekspektasi laba dan Chief Executive yang baru, Charles Scharf, menyebutkan perubahan haluan bank itu akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan.
Delta Air Lines juga melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, didorong oleh biaya bahan bakar yang lebih rendah dan permintaan perjalanan yang kuat. Hasilnya mengirim saham Delta melesat 3,3%.
Meski J.P. Morgan, Citi dan Delta mencatat kinerja yang kuat, ekspektasi untuk musim laporan keuangan perusahaan relatif rendah. Laba S&P 500 diperkirakan turun 2% pada kuartal keempat ( year-over-year ), menurut FactSet.
"Pasar terus berada dalam kondisi jenuh beli yang ekstrim, yang menunjukkan kenaikan baru-baru ini dapat berbalik," kata Tony Dwyer, Chief Market Strategist Canaccord Genuity. (ef)

Sumber : Admin