Wall Street Variatif di Tengah Kehati-hatian Jelang Musim Pendapatan
Tuesday, April 09, 2019       04:50 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street berakhir variatif, Senin, dalam awal yang hati-hati untuk pekan yang bakal dihiasi rilis data ekonomi dan musim laporan keuangan emiten kuartal pertama.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,32 persen atau 83,97 poin menjadi 26.341,02, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Senin (8/4) atau Selasa (9/4) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 3,03 poin atau sekitar 0,10 persen menjadi 2.895,77, sedangkan Nasdaq Composite Index bertambah 0,19 persen atau 15,19 poin menjadi 7.953,88.
Rilis data ekonomi pekan ini termasuk harga konsumen untuk periode Maret, sementara investor menantikan laporan keuangan dari JPMorgan Chase yang akan mengawali musim pelaporan kuartal pertama.
Ekspektasi untuk laporan keuangan relatif rendah, dinamika yang menurut sejumlah analis dapat mendongkrak harga saham jika perusahaan mampu melampaui estimasi. CFRA Research memproyeksikan perusahaan dalam S&P 500 akan melaporkan penurunan laba usaha 2,7 persen per saham.
"Kita memiliki  bar  yang rendah untuk laporan keuangan," kata JJ Kinahan, analis TD Ameritrade.
"Sudah diterima secara luas bahwa pendapatan akan lunak untuk kuartal pertama, tetapi investor bertaruh pernyataan berwawasan ke depan akan cukup positif."
Peristiwa penting lainnya minggu ini termasuk pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa mengenai Brexit, Rabu, dan pengumuman kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama.
Saham Boeing merosot 4,5 persen setelah investor mencermati pengumuman perusahaan itu, Jumat malam, bahwa pihaknya memangkas produksi pesawat 737 di tengah gencarnya penghentian penggunaan tipe 737 MAX secara global, dengan Citigroup menurunkan peringkat perusahaan tersebut dan Morningstar memperkirakan krisis akan memotong USD1,11 per saham dari keuntungan 2019 .
General Electric jatuh 5,2 persen menyusul catatan  bearish  dari JPMorgan Chase, yang menurunkan peringkat perusahaan, mengutip kondisi buruk dalam bisnis utama seperti energi dan fundamental aviasi yang "lebih lemah daripada yang terlihat."
Tetapi perusahaan keamanan digital Symantec melonjak 5,4 persen setelah peningkatan rating dari Goldman Sachs. (ef)

Sumber : Admin