Yield Obligasi Amerika Melemah, Logam Kuning Bersinar Kembali
Tuesday, March 02, 2021       08:34 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Selasa, karena pelemahan  yield  US Treasury dan optimisme atas UU bantuan virus korona USD1,9 triliun mengangkat daya pikat logam yang tidak memberikan bunga itu.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.726,84 per ounce pada pukul 07.46 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (2/3). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,1% menjadi USD1.723,80 per ounce.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun menyusut lebih jauh dari level tertinggi satu tahun pekan lalu ketika pejabat Federal Reserve terus mengesampingkan kekhawatiran inflasi yang tak terkendali.
Kendati emas dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil yang lebih tinggi akhir-akhir ini mengancam status tersebut, karena itu diterjemahkan ke dalam  opportunity cost  yang lebih tinggi untuk memegang logam kuning, yang tidak memberikan bunga.
Senat Amerika akan mulai membahas UU bantuan virus korona Presiden Joe Biden, pekan ini, tutur Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, Senin.
Aktivitas manufaktur Amerika melesat ke level tertinggi tiga tahun pada Februari di tengah lonjakan pesanan baru.
Bank Sentral Eropa memperlambat pembelian surat utang, pekan lalu, bahkan ketika biaya pinjaman melonjak di pasar keuangan, menghantui pemulihan ekonomi zona euro yang dihantam pandemi.
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun 0,8% menjadi 1.084,5 ton pada sesi Senin.
Logam lainnya, perak naik 0,5% menjadi USD26,60 per ounce, sementara paladium menguat 0,4% menjadi USD2.358,16 per ounce. Platinum meningkat 0,7% menjadi USD1.193,45 per ounce. (ef)

Sumber : Admin