Yield dan Dolar Tergelincir, Logam Kuning Lampaui Level USD1.900
Friday, June 11, 2021       14:26 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat di atas level USD1.900 per ounce, Jumat, didukung pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi, setelah data yang menunjukkan kenaikan inflasi Amerika dinilai tidak cukup untuk mengubah kebijakan moneter Federal Reserve yang super-longgar.
Harga emas di pasar spot naik 0,22% menjadi USD1.902,77 per ounce pada pukul 14.19 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (11/6). Harga meningkat lebih dari 0,5% pekan ini.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,44% menjadi USD1.904,80 per ounce.
Data menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) Amerika melesat pada periode Mei, mengarah ke kenaikan tahunan terbesar dalam hampir 13 tahun, sementara klaim pengangguran mingguan jatuh ke level terendah dalam hampir 15 bulan, pekan lalu.
"Kenaikan inflasi Amerika gagal memicu aksi jual terkait  tapering . Itu membuat imbal hasil obligasi lebih rendah membantu emas untuk bangkit kembali," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
" FOMC minggu depan sekarang kemungkinan menjadi  non-event,  dan membatasi kenaikan tajam dolar. Emas tampaknya akan menguji resistance di level USD1.920 awal pekan depan."
Imbal hasil US Treasury 10-tahun merosot ke level terendah tiga bulan, mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Indeks Dolar (Indeks DXY), sementara itu, turun 0,1% setelah mencapai level tertinggi satu minggu di sesi sebelumnya.
Kamis, Bank Sentral Eropa mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dan menjanjikan aliran stimulus yang stabil selama musim panas.
Fokus kini bergeser ke pertemuan kebijakan The Fed 15-16 Juni.
The Fed kemungkinan mengumumkan pada Agustus atau September sebuah strategi untuk mengurangi program pembelian obligasi besar-besarannya, tetapi tidak akan mulai memangkas pembelian bulanan sampai awal tahun depan, menurut jajak pendapat  Reuters. 
Penembusan spot emas di atas USD1.911 per ounce dapat menyebabkan kenaikan menuju kisaran USD1.932-1.953, menurut analis teknikal  Reuters,  Wang Tao.
Perak menguat 0,4% menjadi USD28,07 per ounce, sementara platinum bertambah 0,1% menjadi USD1.151,98 per ounce. Paladium melemah 0,1% menjadi USD2.772,71 per ounce dan berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan. (ef)

Sumber : Admin