News & Articles


Wednesday, February 20, 2019       15:20 WIB

Market Review Fixed Income 2019/02/20


Market Review

Pada Selasa (19/02) volume perdagangan SBN menjadi sebesar Rp11 triliun dengan frekuensi perdagangan menjadi 736 kali. Volume jualbeli obligasi korporasi pada Selasa (19/02) menjadi sebesar Rp1,3 triliun, dengan frekuensi perdagangan menjadi 163 kali. Selanjutnya, harga rata-rata surat berharga negara (SBN) dengan 20 volume perdagangan tertinggi ditutup dengan harga 99,4, sedangkan harga obligasi korporasi ditutup dengan ratarata harga di 99,5. Sementara itu, obligasi yang diperdagangkan antara lain FR0077 (jatuh tempo 15/05/24; 101,6; 7,7%) dan PBS014 (jatuh tempo 15/05/21; 97,5; 7,7%); XL Axiata Tahap IIA (18/02/20; 100; 7,9%; AAA) dan Indo Eximbank IV Tahap IC (06/06/25; 95,9; 9,1%; AAA).

Ringkasan Berita

Hasil Lelang Surat Berharga Syariah Negara pada 19 Februari 2019

Hasil lelang untuk lima jenis SBSN pada 19 Februari 2019 adalah total penawaran sebesar Rp21,3 triliun, atau 2,7 kali di atas target indikatif dan 2,6 kali di atas penyerapan. Penyerapan sebesar Rp8,12 triliun dengan rincian sebagai berikut,

SPNS01082019 (tenor 6 bulan), dengan nilai total penawaran dimenangkan sebesar Rp1,3 triliun dan bid-to-cover ratio 5,8;

PBS014 (tenor 2 tahun), dengan nilai total penawaran dimenangkan sebesar Rp2,8 triliun dan bid-to-cover ratio 2,3;

PBS019 (tenor 5 tahun), dengan nilai total penawaran dimenangkan sebesar Rp1,1 triliun dan bid-to-cover ratio 1,2;

PBS021 (tenor 6 tahun), dengan nilai total penawaran dimenangkan sebesar Rp2,4 triliun dan bid-to-cover ratio 1,1; dan

Satu seri PBS022 (tenor 15 tahun) diputuskan untuk tidak menerima penawaran sama sekali.

Pemesanan ST-003 Senilai Masih Di Bawah Target

Pemesanan atas instrumen surat berharga negara ritel ST-003 tercatat mencapai Rp2,8 triliun, di bawah target pemerintah Rp3,5 triliun, sesaat sebelum penutupan penawaran pada 20 Februari 2019. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan instrumen SBR-005 (Rp4 triliun) pada Januari 2019 dan ST-002 yang mencapai (Rp4,9 triliun) pada akhir 2018. Pelaku pasar mengamati bahwa permintaan ST-003 yang dibawah target ini masih terbilang wajar dan memprediksi permintaan akan surat berharga ritel negara akan meningkat pada bulan Maret dan April, didorong oleh momentum pendapatan uang tunjangan hari raya, pembagian dividen, dan jatuh tempo sukuk ritel seri SR-008 bertenor tiga tahun dengan imbal hasil 8,3% per tahun. Nilai sukuk SR-008 yang jatuh tempo senilai Rp31,5 triliun berpotensi meramaikan permintaan sukuk ritel.

SMI Akan Terbitkan Sukuk Rp1 Triliun

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan menerbitkan sukuk minimal senilai Rp1 triliun pada pekan depan. Penggalangan dana melalui sukuk ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memenuhi kebutuhan dana tahun ini yang sebesar Rp8 triliun. Nama perusahaan penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) belum diumumkan dan penawaran akan dimulai pekan depan. Tenor indikatif berada pada kurun waktu 1-3 tahun. Selain penerbitan obligasi ini, perseroan juga akan mengambil pinjaman Rp100-300 miliar, melirik penerbitan sekuritisasi atas tagihan pembiayaan, dan penerbitan instrumen obligasi hijau pada 2020.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily


powered by: IPOTNEWS.COM


 Previous Page

Untuk informasi, silahkan hubungi kami
   

Copyright@2013 PT INDO PREMIER SEKURITAS Term of Use | Privacy Policy


Website ini dimiliki dan dioperasikan oleh : Indopremier