IDXC hannel - PT AirAsia Indonesia Tbk () menyatakan program penurunan harga tiket pesawat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak berdampak terhadap kinerja keuangan.
Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine menilai kebijakan tersebut justru bisa memantik demand penerbangan yang lebih besar ketimbang periode normal. Sebab, diskon diberikan bersamaan dengan momen libur dan cuti bersama.
"Kami lihat itu adalah inisiatif yang positif membantu untuk menstimulus gairah masyarakat Indonesia untuk traveling kembali, menstimulasi banyak penumpang bepergian, yang mungkin belum sering travel sebelum pandemi itu merupakan inisiatif yang positif," ujar Veranita dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/12/2024).
Adapun, pemberlakuan penurunan tarif pesawat sebesar 10 persen dilaksanakan selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, yaitu mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.
"Kami support dengan maksimal untuk memberikan harga yang lebih akomodatif agar penumpang terutama dari sisi domestik untuk bisa memaksimalkan traveling dan pariwisata untuk merayakan akhir tahun," kata dia.
"Apakah itu (diskon tiket 10 persen) ada efek kontraproduktif terhadap kuartal I-2025, mudah-mudahan tidak, karena kami juga sudah melihat strategi rute yang kami punya untuk kuartal I," lanjut Veranita.
Sebagai upaya menjaga kinerja keuangan terkait adanya penurunan tiket pesawat, Veranita menyebut perseroan akan mengoptimalkan pendapatan di luar transaksi tiket, seperti pendapatan dari sisi bagasi, asuransi, hingga penjualan merchandise.
Dengan begitu, kebijakan penurunan tiket dapat mendorong okupansi penumpang dan pendapatan dari luar penjualan tiket pesawat.
Seperti diketahui, beberapa komponen biaya penerbangan yang dipangkas untuk menghasilkan diskon tarif 10 persen itu terdiri dari penurunan harga avtur pada periode Nataru 2024/2025 di 19 lokasi bandara oleh PT Pertamina (Persero) sebesar 7,5-10 persen.
Bandara tersebut antara lain, Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak.
Kemudian, penurunan tarif jasa kebandaraudaraan. PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, akan memberikan dukungan penurunan tarif PJP2U menjadi sebesar 50 persen dan tarif PJP4U menjadi sebesar 50 persen. Namun, PT Angkasa Pura Indonesia masih membutuhkan konfirmasi kepada Kementerian BUMN untuk dapat mengikutsertakan CGK dan DPS.
Maskapai penerbangan sepakat untuk memberikan diskon fuel surcharge jet sebesar 8 persen menjadi 2 persen dan discount propeller 5 persen menjadi 20 persen. Sementara itu, AirNav akan memberikan layanan advance dan extend selama periode Nataru untuk mendukung operating hours yang lebih panjang sesuai kebutuhan maskapai.
Sumber : idxchannel.com
powered by: IPOTNEWS.COM