Ipotnews - Harga emas melonjak lebih dari 1% untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, Kamis, dibantu ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan setelah data Amerika mengisyaratkan perlambatan ekonomi.
Harga emas spot melesat 1,7% menjadi USD2.554,05 per ons pada pukul 01.10 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,5% lebih tinggi jadi USD2.580,60, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (12/9) atau Jumat (13/9) dini hari WIB.
Departemen Tenaga Kerja Amerika mengatakan klaim awal untuk tunjangan pengangguran meningkat 2.000 menjadi 230.000 yang disesuaikan secara musiman.
Harga produsen (PPI) AS sedikit lebih tinggi dari ekspektasi sepanjang Agustus di tengah biaya jasa yang lebih tinggi, tetapi tren tersebut tetap konsisten dengan meredanya inflasi.
"Kita menuju ke lingkungan suku bunga yang lebih rendah sehingga emas menjadi jauh lebih menarik...Saya pikir kita berpotensi memiliki pemotongan yang lebih sering dibandingkan skala yang lebih besar," kata Alex Ebkarian, Chief Operating Officer Allegiance Gold.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang 73% untuk pemotongan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan the Fed 17-18 September, dan peluang 27% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut FedWatch Tool CME Group.
Logam kuning dengan imbal hasil nol cenderung menjadi investasi yang disukai di tengah suku bunga yang lebih rendah.
"Pasar tenaga kerja terus goyah dan jika pasar tenaga kerja memburuk, perjalanan yang akan mereka tempuh dalam pemotongan suku bunga akan berlangsung lama," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures.
Di tempat lain, paladium melambung 4,1% menjadi USD1.050 per ons, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu, mengatakan Moskow harus mempertimbangkan pembatasan ekspor uranium, titanium, dan nikel sebagai balasan terhadap Barat.
"Paladium adalah pasar yang siap untuk reli short-covering. Putin tidak menyebutkan paladium. Namun karena logam itu merupakan produk sampingan dari produksi nikel Rusia, pembatasan ekspor dapat menurunkan produksi kedua logam tersebut dan memperdalam defisit saat ini di pasar paladium," kata analis WisdomTree, Nitesh Shah.
Harga perak spot melejit 3,7% menjadi USD29,76 dan platinum melesat 3% menjadi USD979,62, mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM