News & Research

Reader

Berapakah Besar Dana Pensiun yang Dapat Anda Tarik Setiap Tahun?
Thursday, November 02, 2023       16:33 WIB

Perencanaan pensiun sering dibagi atas dua bagian: (1) periode menabung (accumulation period) dan (2) periode penarikan dana pensiun (disbursement period). Periode menabung dimulai sejak seseorang mulai memasuki angkatan kerja dan memiliki penghasilan tetap. Periode penarikan dana pensiun dimulai sejak seseorang memasuki masa pensiun hingga meninggal dunia.
Dalam periode menabung, perencanaan pensiun difokuskan pada bagaimana caranya untuk mendapatkan hasil dari penyimpanan dana yang sebesar mungkin, pada tingkat resiko yang masih sanggup diterima oleh perencana pensiun itu.
Sebaliknya, dalam periode penarikan dana, perencana pensiun harus berhati-hati dalam menarik dana pensiunnya supaya dana pensiun itu akan cukup tersedia selama periode penarikan dana yang direncanakan, dengan tetap memperhatikan tujuan pensiun yaitu 4L ( life-style, longevity, legacy,  dan  liquidity ).
Pembaca yang tertarik dengan topik 4L ini dapat menyegarkan ingatannya dengan membaca kembali artikel kami sebelumnya yang berjudul  Pengantar Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun (retirement income planning)  di IPOTNEWS.
Pada artikel sebelumnya yang berjudul  Empat Langkah Mudah Untuk Memulai Perencanaan Pensiun , kita telah membahas langkah-langkah mudah  (yang dapat dilakukan semua orang, tidak harus perencana keuangan professional)  untuk memulai perencanaan pensiun. Langkah-langkah yang kami anjurkan itu adalah: (1) Mengetahui di mana kita berada sekarang, (2) Membayangkan berapa banyak Dana Pensiun yang kita butuhkan untuk dapat pensiun dengan nyaman, (3) Mengetahui semua hal yang menjadi prioritas keuangan kita, dan terakhir (4) Mengetahui jenis investasi yang tepat untuk Dana Pensiun kita.
Kemudian pada artikel sebelumnya juga yang berjudul  Bagaimana Membuat Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning) , kita telah membahas tentang perencanaan pendapatan ( retirement income planning ), yang kita lakukan dengan (1) mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun, (2) menaksir biaya-biaya yang akan terjadi pada masa pensiun, (3) melengkapi kekurangan pendapatan pada masa pensiun, dan (4) menekan biaya-biaya pada masa pensiun.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lebih terinci  tentang berapa besar dana pensiun yang harus kita kumpulkan (dalam periode akumulasi) . Sesungguhnya, perencanaan pensiun harus dimulai dari merencanakan sejak awal pensiun seperti apa yang kita inginkan (walau pun kita mungkin belum mengetahui semua detail-detailnya).
Jadi, sebelum kita melakukan penarikan dana pensiun itu, kita harus telah mempunyai imajinasi atas masa pensiun yang kita inginkan. Sebagai pedoman untuk penarikan (disbursement) Dana Pensiun, kita dapat menggunakan prinsip 4L di atas.
Tetapi, berapa besar Dana Pensiun yang boleh kita tarik setiap tahunnya? Atau, karena kita masih ada pada periode menabung dalam perencanaan pensiun kita, pertanyaan ini dapat dibalik: berapa besar Dana Pensiun yang harus terkumpul dalam Masa Menabung ( accumulation period )?
Sekitar dua dekade yang lalu, seorang Perencana Keuangan ( Financial Planner ) terkenal di Amerika Serikat mengusulkan  besarnya penarikan Dana Pensiun setiap tahun maksimum sebesar 4%  dari total Dana Pensiun yang telah dikumpulkan pada saat pensiun dimulai. Dengan penarikan Dana Pensiun sebesar 4% saja,  diperkirakan  bahwa Dana Pensiun orang itu akan dapat tersedia selama 30 tahun sejak orang itu pensiun.
Jika usia pensiun normal di Amerika Serikat adalah 65 tahun, maka dengan Dana Pensiun yang tersedia selama 30 tahun, seorang pensiunan akan tetap memiliki Dana Pensiun sampai usia 95 tahun. Praktis, untuk usia harapan hidup hampir seluruh penduduk Amerika Serikat, jumlah penarikan Dana Pensiun sebanyak 4% setiap tahun dapat diterima.
Sekarang kita mencoba untuk menerapkan besarnya penarikan Dana Pensiun sebesar 4% bagi penduduk Indonesia. Apakah besarnya dapat diterima, atau apakah jumlah penarikan dapat diperbesar menjadi 5%? Atau mungkinkah menaikkan besarnya penarikan Dana Pensiun itu menjadi 6%?
Di Amerika Serikat, angka penarikan dana sebesar 4% berarti Dana Pensiun dapat ditarik (tanpa memperhitungkan selisih bunga riil dari pendapatan investasi setelah dipotong tingkat inflasi) selama 100/4 = 25 tahun sebelum Dana Pensiun itu habis. Memperhitungkan adanya pendapatan bunga riil (netto), di Amerika Serikat, maka Dana Pensiun diperkirakan akan bertahan hingga 30 tahun sejak pensiunan memasuki usia pensiun.
Di Indonesia, ada beberapa penyesuaian yang harus kita lakukan jika kita ingin untuk melakukan penarikan Dana Pensiun sebesar 4% per tahun. Saya akan membahas persoalan ini hanya secara kualitatif saja karena data-data kuantitatif masih sulit diperoleh.
Pertama, angka inflasi kita relatif tinggi dan cenderung tidak stabil setiap tahunnya. Suatu Dana Pensiun yang telah berhenti mendapatkan arus kas masuk ( cash inflow ) selama dua puluh tahun, jika mengalami arus kas keluar ( cash outflow ) akibat penarikan dana ( disbursement ) selama dua dekade, tentu saja jumlah 4% yang diterima pada tahun ke-1  sangat berbeda daya belinya  dengan jumlah 4% yang diterima pada tahun ke-20.
Angka penarikan dana sebesar 4% per tahun berimplikasi bahwa Dana Pensiun akan bertahan selama 25 tahun sejak pensiun. Besarnya Dana Pensiun yang ditarik setiap tahun, pada tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-20, hanya dapat dianggap memiliki daya beli ( purchasing power ) yang sama apabila pendapatan bunga investasi diperhitungkan dalam penarikan dana dan dianggap setara atau lebih besar dari tingkat inflasi.
Kedua, besarnya angka inflasi total beda dengan angka inflasi pada item-item tertentu seperti biaya perawatan kesehatan. Biaya perawatan kesehatan sudah diketahui bertambah besar dengan naiknya usia pensiunan, dan kenaikan ini pun tidak mengikuti suatu garis lurus.
Untuk itulah, sebagai perencana keuangan, kami sangat menganjurkan para pembaca IPOTNEWS untuk membeli polis asuransi jiwa yang berlaku seumur hidup, karena biaya-biaya perawatan kesehatan seringkali naik jauh sekali di atas perkiraan angka inflasi.
Dengan mengeluarkan besarnya biaya pemeliharaan Kesehatan dan menggantinya dengan biaya pembelian polis asuransi kesehatan, satu ketidakpastian besar dalam perencanaan pensiun telah berhasil diatasi.
Ketiga, usia harapan hidup penduduk Indonesia saat ini masih cukup jauh tertinggal dari negara Amerika Serikat. Di Indonesia, seorang penduduk laki-laki saat ini dapat mengharapkan untuk tetap hidup sampai dengan usia 70 tahun, dan seorang penduduk perempuan dapat mengharapkan untuk tetap hidup sampai dengan usia 72 tahun. Bandingkan dengan usia harapan hidup penduduk Amerika Serikat yang berada di angka lebih dari 80 tahun.
Besarnya penarikan dana sebesar 4% per tahun berimplikasi bahwa perencana pensiun berharap bahwa Dana Pensiun akan tetap tersedia selama 25 tahun, atau bahwa pensiunan akan tetap hidup sampai usia 95 tahun (97 tahun untuk wanita). Untuk kebanyakan kasus di Indonesia, angka usia harapan hidup penduduk belum setinggi itu, sehingga jumlah penarikan dana ( disbursement ) menurut kami masih dapat dilonggarkan menjadi 5% atau bahkan 6%.
Untuk angka 5% penarikan dana, maka secara implisit Dana Pensiun (mengabaikan selisih bunga riil yang bisa diperoleh jika Dana Pensiun diinvestasikan pada instrumen selain deposito berjangka) dianggap akan tetap tersedia selama 100/5% atau 20 tahun. Untuk besar penarikan 6% maka Dana Pensiun secara implisit dianggap akan tersedia selama 100/6% atau 16 tahun.
Keempat, angka literasi keuangan penduduk Indonesia masih lebih rendah daripada penduduk negara maju seperti Amrika Serkat. Di Indonesia, setelah seseorang memasuki usia pensiun, Dana Pensiun cenderung hanya disimpan dalam instrumen deposito. Sangat sedikit pensiunan yang melakukan diversifikasi investasi pada aset berwujud ( tangible assets ) seperti tanah dan bangunan atau emas.
Jika Dana Pensiun yang telah terkumpul seluruhnya hanya ditempatkan dalam deposito, maka imbal hasil yang diperoleh (untuk kasus di Indonesia sekarang) umumnya hanya sama dengan atau lebih rendah dari tingkat inflasi total.
Setelah mempunyai gambaran tentang besarnya Dana Pensiun yang dapat ditarik setiap tahunnya (4%, 5%, atau 6%) dari jumlah Dana Pensiun yang terkumpul selama periode menabung, kita kemudian dapat menggunakannya untuk menghitung besarnya Dana Pensiun yang dapat ditarik setiap tahun. Selanjutnya, Anda dapat menaksir sendiri cukup atau tidaknya jumlah tersebut berdasarkan scenario kehidupan yang Anda inginkan selama masa pensiun.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS

powered by: IPOTNEWS.COM