News & Research

Reader

Catat! Yang Wajib Dilakukan Sebelum Berinvestasi
Saturday, September 16, 2017       11:00 WIB

Berinvestasi adalah salah satu cara yang strategis untuk dapat menghasilkan uang yeng lebih. Dengan berbagai macam pilihan jenis dan produk investasi yang ada saat ini, masih banyak yang bingung investasi apa yang pas untuk dipilih. Seorang klien yang mendadak mendapatkan bonus dari kantornya, bertanya "Kira-kira investasi apa sich yang paling baik?" Pertanyaan itu sepertinya sederhana, tetapi sebagai perencana keuangan, saya tidak bisa begitu saja memberikan rekomendasi jenis investasi atau nama produk yang bisa dipilih.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis dan produk atau instrumen investasi. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kebutuhan, tujuan dan pribadi yang berbeda-beda. Lalu apa saja yang wajib diperhatikan dan dilakukan sebelum memilih jenis dan produk investasi.
Sehat Kondisi keuangan
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum memilih investasi adalah mengevaluasi kondisi keuangan kita. Apakah cash flow keuangan kita sudah positif atau belum. Apakah rasio utang kita sudah ideal apa belum. Bagaimana mungkin berinvestasi jika memenuhi kebutuhan hidup saja masih kurang. Memang idealnya investasi dilakukan di awal saat mendapatkan income (gaji) baru setelah itu dipisahkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga akhir bulan. Tetapi budget untuk kebutuhan hidup juga harus rasional. Jangan sampai memaksakan diri untuk berinvestasi tetapi di penghujung bulan berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Memiliki Dana Darurat
Anda tentunya tidak ingin jika uang yang Anda investasikan menguap atau terpakai apabila tiba-tiba ada kebutuhan darurat seperti kecelakaan, terkena PHK atau musibah lainnya. Ini mengapa perlunya Anda memiliki cadangan dana darurat sebelum berinvestasi. Idealnya dana darurat yang dimiliki setiap individu berbeda. Bagi yang single dana darurat yang dimiliki minimal 3 bulan biaya hidup. Bagi yang sudah menikah dan belum memiliki anak idealnya dana darurat sebesar 6 bulan biaya hidup. Sedangkan bagi keluarga yang sudah memiliki anak idealnya minimal memiliki dana darurat sebesar 12 bulan atau 1 tahun biaya hidup.
Cek Profil Risiko
Dalam berinvestasi, karakteristik setiap individu berbeda-beda. Secara umum terdapat lima kelompok tipe investasi berdasarkan profil risiko. Pengelompokan ini berdasarkan seberapa berani dari masing-masing individu mengambil risiko akan uang yang diinvestasikan. Sebagai calon investor wajib mengetahui profil risiko untuk menentukan instrumen investasi yang akan dipilih. Tingkat risiko yang berani diambil akan berbanding lurus dengan potensi return yang diharapkan. Semakin besar risiko yang berani diambil maka semakin besar keuntungan yang kemungkinan diperoleh atau dikenal dengan istilah High Risk High Return.
1. Tipe investor Defensive
Tipe investor defensive berusaha untuk mendapatkan keuntungan meskipun menghindari risiko sekecil apapun dari investasi yang dipilih. Investor tipe ini tidak berani melakukan spekulasi dan lebih memilih menungu saat-saat tepat untuk berinvestasi agar terbebas dari risiko.
2. Tipe investor konservatif
Tipe investor konservatif cenderung memilih instrumen investasi dengan keuntungan yang layak dan cenderung stabil. Mereka khawatir nilai investasi (modal awal) akan berkurang sehingga memilih investasi dengan risiko yang rendah.
3. Tipe investor Seimbang
Tipe investor seimbang hanya berani mengambil risiko yang menengah. Mereka akan selalu berhati-hati mencari proporsi yang seimbang antara risiko yang mungkin terjadi dengan pendapatan yang nantinya diperoleh
4. Tipe investor Moderat
Tipe investor moderat berani mengambil risiko yang lebih tinggi untuk dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Meskipun masih ada kehati-hatian dan membatasi jumlah dana yang akan diinvestasilan pada level risiko tertentu.
5. Tipe investor Agresif
Tipe investor agresif memiliki keberanian untuk menerima risiko yang sangat tinggi (risk taker). Berani menginvestasikan sebagian besar dananya pada investasi yang berisiko untuk bisa mendapatkan return yang jauh lebih besar.
Tentukan Tujuan Keuangan
Salah seorang rekan yang baru dua tahun memiliki Reksa Dana Saham berniat mencairkan dana investasinya. Beliau kebingungan kok nilainya turun saat ingin mencairkanya. Hal itu sama saja jika ingin pergi ke Surabaya tetapi membeli tiket pesawat ke Medan. Agar investasi tidak sia-sia, tetapkan dahulu tujuan keuangan yang ingin dicapai, kapan dan berapa dana yang harus tersedia untuk memanuhi tujuan keuangan tersebut.
Dana renovasi rumah tiga tahun lagi tidak bisa ditempatkan pada satu produk yang sama dengan Dana Pendidikan anak. Untuk itu tetapkan tujuan keuangan Anda, kapan jangka waktu ingin tercapainya dan kira-kira berapa rupiah dana yang diperlukan nantinya.
Pilih Produk
Apabila sudah mengetahui profil risiko dan tujuan keuangannya; kapan pencapaiannya dan berapa kira-kira yang dibutuhkan, baru mencari jenis dan produk investasi yang tepat. Ibarat ingin berpergian ke luar negri tentunya berbeda moda transportasi yang digunakan dengan berpergian domestik atau dalam negeri. Untuk tujuan jangka pendek misalnya bisa menggunakan produk deposito. Sedangkan tujuan jangka menengah dan panjang contohnya bisa menggunakan reksa dana atau berbagai jenis produk lainnya. Dengan banyaknya lembaga keuangan dan bermacam-macam pilihan produk sekarang ini. Sebaiknya cari alternatif beberapa macam produk sebelum memilih satu produk yang tepat yang akan dipilih. Pelajari terlebih dahulu produk dan lembaga keuangan yang mengeluarkan produk tersebut. Pastikan produk tersebut bukan jenis investasi yang abal-abal, yang tidak memiliki izin resmi dan tercatat di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai lembaga resmi yang mengawasi industri keuangan di Indonesia. Berhati-hati lah dengan maraknya investasi bodong belakangan ini.
https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3645527/catat-yang-wajib-dilakukan-sebelum-berinvestasi
Sumber : DETIK FINANCE

powered by: IPOTNEWS.COM