News & Research

Reader

Enam Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Pensiun Dini
Monday, September 26, 2022       15:26 WIB

Perencanaan untuk pensiun dini ( early retirement ) mungkin merupakan kasus paling rumit dari suatu perencanaan keuangan. Misalkan Anda adalah seorang karyawan di suatu korporasi besar. Anda merasa ada yang keliru dengan hidup Anda sekarang ini. Anda telah bekerja keras setiap hari hanya untuk membuat orang lain (bos) menjadi lebih kaya.
Setelah bekerja keras sekian tahun, Anda merasa telah cukup banyak mengumpulkan uang untuk membiayai hidup Anda dan keluarga yang Anda kasihi. Singkatnya, Anda ingin berhenti dari rutinitas pekerjaan sehari-hari dan pensiun dini.
Pensiun dini adalah pensiun sebelum usia pensiun normal dalam peraturan perusahaan. Usia pensiun dini dikenal dengan istilah pensiun dipercepat. Dalam peraturan perusahaan, maksimum untuk pensiun dipercepat biasanya adalah sepuluh tahun sebelum usia pensiun normal.
Jadi misalnya, usia pensiun normal dalam peraturan perusahaan ditetapkan 55 tahun, maka usia pensiun dipercepat minimum adalah 45 tahun.
Perencanaan pensiun untuk kasus pensiun dini pada dasarnya sama saja dengan perencanaan pensiun ( retirement plan ) normal, dengan satu perbedaan mendasar: waktu. Dalam hal ini, jika Anda memutuskan untuk pensiun dini, maka banyaknya waktu yang tersedia bagi Anda untuk mengumpulkan dana pensiun akan berkurang. Dan sebaliknya, banyaknya waktu agar dana pensiun yang tersedia harus cukup untuk membiayai kehidupan Anda di masa pensiun akan bertambah panjang.
Sebagai contoh, misalkan Anda mulai bekerja pada usia 25 tahun, usia pensiun normal di perusahaan tempat Anda bekerja adalah 55 tahun, dan Anda dapat mengajukan pensiun dipercepat pada usia 45 tahun. Usia harapan hidup Anda adalah 70 tahun. Maka, waktu yang tersedia untuk mengumpulkan dana pensiun berkurang dari 30 tahun menjadi 20 tahun, dan sebaliknya dana pensiun yang ada harus cukup untuk membiayai masa pensiun yang lebih lama, yaitu 25 tahun.
Ada banyak alasan orang mengajukan pensiun dini. Alasan yang paling sering didengar adalah masalah kondisi kesehatan yang buruk, atau karena pindah ke kota lain mengikuti suami (untuk istri yang bekerja). Dari sudut pandang perencanaan keuangan, ada enam hal penting yang harus Anda ketahui sebelum Anda mengajukan pensiun dini ke perusahaan tempat Anda bekerja.
#1. Anda tidak dapat mengandalkan strategi investasi pasif untuk mengembangkan nilai asset
Dalam perencanaan pensiun ( retirement planning ) normal, kita sering disarankan untuk menggunakan strategi investasi pasif, dengan menentukan lebih dahulu alokasi aset berdasarkan selera kita terhadap resiko (yaitu, pembagian portofolio ke dalam berbagai kelas aset: ekuitas, pendapatan tetap, dan pasar uang).
Lalu, untuk mengisi setiap kelas aset yang telah ditentukan, portofolio dibentuk berdasarkan strategi investasi pasif ( indexing ) dengan cara membeli reksadana indeks konvensional atau reksadana bursa (Exchange Traded Fund) pasif yang dikelola berdasarkan indeks.
Dalam kasus perencanaan pensiun dini ( early retirement planning ), strategi investasi pasif tidak lagi dapat diandalkan. Mengapa? Pertama, karena waktu yang tersedia lebih pendek. Dalam hal pensiun dipercepat sepuluh tahun, jumlah tahun yang tersedia untuk mengakumulasikan harta dalam dana pensiun berkurang sepulun tahun (sepertiga).
Kedua, jumlah tahun di mana dana pensiun harus ada (mencukupi) telah bertambah sepuluh tahun (dari lima belas tahun menjadi dua puluh lima tahun). Ketiga, jumlah dana pensiun paling banyak seharusnya terakumulasi pada akhir masa kerja dimana penghasilan paling tinggi, tetapi justru pada kasus pensiun dipercepat (pensiun dini), masa kerja dalam spuluh tahun terakhir ini yang justru dihilangkan.
#2. Inflasi adalah musuh nomor satu ketika pensiun dini
Mengambil asumsi pensiun dini pada usia 45 tahun, dan usia harapan hidup sampai dengan 70 tahun, maka uang dana pensiun yang ada harus cukup untuk jangka waktu 25 tahun dari semula hanya 15 tahun. Dalam perencanaan pensiun normal, rentang waktu dana pensiun dibagi dua: masa akumulasi dana ( accumulation periode ), yaitu masa di mana Anda masih bekerja dan menabung (berinvestasi) di dalam dana pensiun; dan masa penarikan dana ( disbursement periode ), di mana Anda mulai menarik dana pensiun untuk membiayai kehidupan Anda pada masa pensiun. Tetapi, masa penarikan dana yang semula hanya 15 tahun, sekarang telah berubah menjadi 25 tahun.
Di sini faktor inflasi menjadi semakin penting, karena kita menginginkan dana pensiun kita tetap mencukupi untuk membiayai kehidupan kita di masa pensiun. Ini berarti kita harus memprediksi harga-harga sampai 25 tahun ke depan sejak pensiun.
Alternatifnya adalah, investasi kita tidak dapat sepenuhnya pada aset tak berwujud atau aset kertas yang tidak aman terhadap resiko inflasi. Investasi yang mampu bertahan terhadap resiko inflasi adalah properti ( real estate ), emas, dan bisnis usaha, tapi investasi pada properti, emas, atau bisnis usaha membawa resikonya sendiri dan tidak semua orang sanggup untuk berinvestasi di situ.
#3. Pensiun dini membawa pola belanja yang berbeda dari pensiun normal
Pada masa pensiun normal (asumsi usia pensiun normal adalah 55 tahun), seorang pensiunan tidak akan terlalu aktif lagi dibandingkan masa sebelum pensiun. Penyebabnya adalah usia yang semakin tua membuat mobilitas berkurang dan gaya hidup ( lifestyle ) juga berubah.
Misalnya, sebelum pensiun normal, pada waktu berumur 55 tahun, seorang karyawan akan lebih sering kumpul-kumpul dengan rekan kerjanya. Sesuatu yang akan jarang dilakukan setelah ia pensiun normal pada usia 55 tahun.
Tetapi, pada waktu seseorang memutuskan untuk pensiun dini, usianya baru 45 tahun dan mungkin dengan kondisi kesehatan yang masih sangat prima. Seseorang yang mengambil pensiun dini pada usia 45 tahun dapat memiliki pola berbelanja yang sangat berbeda dibandingkan dengan orang yang pensiun normal pada usia 55 tahun.
#4. Pegawai yang pensiun dini tidak mendapat biaya perawatan kesehatan dari pemberi kerja
Satu hal yang berbeda dari pegawai yang mengambil pensiun dini dan pegawai yang tetap bekerja sampai dengan usia pensiun normal adalah kenyataan bahwa biaya-biaya perawatan kesehatan pegawai ditanggung oleh perusahaan. Pensiunan harus menanggung sendiri biaya-biaya perawatan kesehatan untuk dirinya.
Demikian juga dengan biaya asuransi kematian dan kecelakaan diri (personal accident) yang dibayar pemberi kerja. Jika seorang pegawai memutuskan untuk pensiun dini, makai a harus bersiap-siap untuk menanggung sendiri biaya perawatan kesehatan dan biaya-biaya asuransi lainnya.
#5.Pegawai yang ingin pensiun dini harus memiliki sumber pendapatan yang memadai
Pegawai yang mengambil pensiun dini harus mempersiapkan dana pensiunnya untuk menghadapi dua hal ini. Pertama, jumlah yang tersimpan dalam dana pensiun akan berkurang banyak karena masa akumulasi dana pensiun berkurang banyak (untuk kasus pensiun dipercepat sepuluh tahun, dana pensiun akan berkurang banyak karena semakin lama seseorang bekerja, umumnya gajinya semakin besar dan demikian pula setoran iuran pensiunnya).
Kedua, dana pensiun yang terbatas ini harus mencukupi untuk membiayai masa pensiun yang lebih panjang. Dalam kasus pensiun dipercepat sepuluh tahun, maka dana pensiun juga harus mampu menanggung masa pensiun yang sepuluh tahun lebih panjang.
Kesalahan umum orang yang mempersiapkan masa pensiunnya adalah hanya bergantung pada satu sumber dana pensiun saja. Jadi, misalnya seorang pegawai kantor hanya memiliki BPJS -TK (dahulu bernama Jamsostek) saja. Atau seorang pegawai perusahaan besar yang mengikutsertakan karyawannya ke dalam DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) hanya memiliki dana pensiun melalui keanggotaan pada DPPK tersebut. Perusahaan yang telah mengikut-sertakan karyawannya ke dalam DPPK dibebaskan dari kewajiban mengikut-sertakan karyawannya ke dalam program BPJS -TK.
Pada kasus pensiun dini, di mana dana pensiun yang ada harus tetap tersedia selama pensiunan itu atau pasangannya masih hidup, maka penting sekali untuk memiliki sumber dana pensiun yang lain. Pertama, karena jumlah uang dalam dana pensiun itu sendiri telah berkurang banyak karena pensiunan otomatis tidak lagi menyetor iuran dana pensiun.
Kedua, karena masa pensiun yang lebih panjang sehingga perlu sumber dana pensiun lain yang lebih kebal terhadap pengaruh inflasi. Investasi dana pensiun yang relatif lebih mampu bertahan terhadap pengaruh inflasi, misalnya adalah investasi pada sektor riil seperti properti (tidak semua jenis properti mampu menahan efek inflasi dengan sama baiknya) dan emas batangan.
#6. Pensiun dini semuanya adalah menyangkut gaya hidup ( life style )
Jika Anda memilih untuk pensiun dini karena ingin keluar dari rutinitas pekerjaan sehari-hari, pikirkan kembali alasan itu. Orang yang berpikir bahwa masa pensiun adalah masa di mana orang tidak lagi perlu bekerja sama sekali, masa yang bisa diisi dengan bersenang-senang sepanjang hari, tidak akan menemukannya dalam pensiun dini.
Anda dapat mengisi waktu pensiun dengan bersenang-senang hanya untuk beberapa hari saja. Setelah itu, Anda akan segera merasa bosan, dan ingin mengisi masa pensiun dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi diri Anda sendiri, maupun bagi lingkungan tempat Anda berada.
Bergantung pada nilai-nilai kehidupan yang Anda anut, masa pensiun merupakan masa aktualisasi diri, yaitu masa di mana Anda dapat mengerjakan hal-hal yang merupakan hobi ( passion ) Anda, yang sebelumnya tidak dapat Anda kerjakan karena Anda terikat dengan jam kerja yang ketat. Pensiun dipercepat berarti bahwa masa aktualisasi diri Anda pun dipercepat. Apakah itu hal yang Anda cari?
 Oleh: Fredy Sumendap, CAF 

Sumber : IPS

powered by: IPOTNEWS.COM