IDXC hannel - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk () mencetak laba bersih sebesar Rp488,6 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Capaian tersebut melesat hingga 646 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp65,5 miliar.
Sejalan dengan itu, penjualan dan pendapatan jasa naik 47 persen menjadi Rp3,36 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp2,28 triliun. Segmen Pilar Land Development & Property mencatat peningkatan pendapatan 65 persen menjadi Rp1,85 triliun, yang ditopang dari penjualan tanah di Kendal Rp1,26 triliun.
Pendapatan dari penjualan tanah dan bangunan pabrik juga meningkat 142 persen dari Rp29,8 miliar, menjadi Rp72 miliar. Selain itu, segmen real estat lainnya yang terdiri dari tanah dan rumah, apartemen, ruang perkantoran dan ruko, serta sewa juga mencatatkan peningkatan sebesar 16 persen menjadi Rp311,4 miliar.
Kemudian, pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat sebesar 32 persen menjadi Rp1,41 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan kontribusi dari segmen ketenagalistrikan sebesar Rp911,2 miliar.
"Yang utamanya karena peningkatan pembelian listrik dari PLN dan pengguna akhir industri di Cikarang dan Kendal, serta peningkatan biaya gas dari USD6 per mmbtu menjadi USD8,7 per mmbtu sejak Januari 2024," kata Direktur Utama , Budianto Liman dalam keterangan resmi dikutip Senin (4/11/2024).
Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan tercatat sebesar Rp317 miliar, didorong oleh peningkatan permintaan dari Kendal dan Cikarang. Terakhir, pendapatan dari dry port (CDP) meningkat dari Rp 143,1 miliar menjadi Rp186 miliar.
Lebih lanjut, segmen Leisure & Hospitality membukukan pendapatan Rp99,1 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 95,2 miliar. Kinerja ini terutama berasal dari segmen golf dan pariwisata, yang masing-masing mencatat peningkatan pendapatan sebesar 3 persen dan 9 persen.
Kenaikan penjualan dan pendapatan jasa itu juga dibarengi dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 58 persen dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,9 triliun. Namun, kenaikan itu tetap membuat laba kotor melesat 223 persen dari Rp255 miliar menjadi Rp824 miliar.
Kinerja apik tersebut membuat posisi kas dan setara kas melesat dalam sembilan bulan terakhir. Jika pada 31 Desember 2023, posisi kasnya Rp1,1 triliun, pada 30 September 2024 menjadi Rp1,9 triliun.
Saldo laba perseroan juga ikut meningkat menjadi Rp2,6 triliun sehingga membuat ekuitas naik dari Rp5,5 triliun menjadi Rp5,9 triliun.
Sumber : idxchannel.com
powered by: IPOTNEWS.COM