News & Research

Reader

Market Masih Dalam Tekanan, Analis: Saatnya Akumulasi Buy BBRI
Friday, April 26, 2024       14:17 WIB

Ipotnews - Mumpung pasar masih dalam tekanan, analis merekomendasikan akumulasi buy saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () pasca rilis kinerja perseroan per kuartal I 2024. Saat ini pergerakan saham terpantau masih dalam tekanan..
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (26/4) pukul 13.57 WIB, harga saham melemah dari 5.725 menjadi 4.940, turun 785 poin atau 13,7% secara year to date (YtD).Pada saat yang sama, harga saham melemah dari 5.475 menjadi 4.940, turun 535 poin atau 9,8% dalam seminggu terakhir.
Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa pasar saham secara umum masih dalam tekanan akibat ketidakpastian faktor global.
"Situasi ini membuat investor patut mempertimbangkan emiten big caps dengan kinerja fundamental yang baik seperti . Pengumuman kinerja Q1 2024 kemarin bisa menjadi momentum bagi investor untuk mulai melakukan akumulasi pembelian," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Perlu diketahui, pada Kamis (25/4) dan entitas anak mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp15,89 triliun. Angka tersebut bertumbuh 2,47% dibandingkan periode serupa pada 2023 senilai Rp15,5 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut salah satunya ditopang oleh pendapatan bunga bank yang meningkat 17,93% (yoy) dari semula senilai Rp42,46 triliun menjadi Rp50,08 triliun. Bersamaan dengan naiknya pendapatan bunga, beban bunga BRI ikut naik cukup signifikan sebesar 45,88% (yoy) menjadi Rp14,12 triliun dibandingkan sebelumnya sebesar Rp9,68 triliun.
Alhasil pendapatan bunga bersih BRI tercatat senilai Rp35,95 triliun per akhir Maret 2024 atau tumbuh 9,68% (yoy) dari semula Rp32,78 triliun. Adapun laba operasional perseroan tercatat sebesar Rp20,04 triliun atau naik 2,45% (yoy) dari semula senilai Rp19,56 triliun.
Dari sisi pembiayaan, BRI terpantau menyalurkan kredit dan pinjaman syariah serta piutang pembiayaan sebesar Rp1.308,65 triliun atau lebih besar 10,89% (yoy) dari sebelumnya Rp1.180,12 triliun.
Secara rinci, kredit yang dikucurkan BRI senilai Rp1.236,17 triliun atau naik 10,72% (yoy) dari Rp1.116,52 triliun. Adapun pinjaman syariah Rp14,66 triliun, naik 35,57% (yoy) dari Rp10,81 triliun. Kemudian, piutang pembiayaan tercatat sebesar Rp57,83 triliun atau tumbuh 9,54% (yoy) dari Rp52,79 triliun.
Seiring dengan kenaikan jumlah kredit, pada tiga bulan pertama 2024, aset perseroan juga meningkat 9,11% menjadi Rp1.989,07 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp1.822,97 triliun. Adapun ekuitas yang dimiliki BRI tercatat Rp293 triliun atau tumbuh 4,8% (yoy) dari sebelumnya Rp279,58 triliun.
BRI juga mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Selama kuartal pertama 2024, DPK perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 12,8% (yoy) menjadi Rp1.416,21 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1.255,45 triliun.
Dana murah atau current account saving account () menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK perseroan yang naik 7,8% (yoy) menjadi Rp873,3 triliun. Secara umum proporsi BRI terhadap total DPK tercatat mencapai 61,66%. Adapun jumlah deposito naik 21,9% (yoy) menjadi Rp542,92 triliun atau menopang DPK sebesar 38,34%.
Kinerja solid yang diraih BRI sepanjang Januari-Maret 2024 juga tecermin dari rasio profitabilitas perusahaan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,27%, naik dari sebelumnya 2,84%. Kemudian tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) yakni sebesar 18,97%, naik dibandingkan semula di angka 15,39%. Sementara net interest margin (NIM) berada di posisi 6,67%, sedikit turun dari semula 6,85%.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Monday, May 06, 2024 - 21:50 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham DOOH, Beli
Monday, May 06, 2024 - 21:48 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham CGAS, Beli
Monday, May 06, 2024 - 20:19 WIB
Penjualan Tepung Naik, Cerestar (TRGU) Raup Penjualan Rp1,78 Triliun
Monday, May 06, 2024 - 20:07 WIB
Penjualan Naik Tipis, Laba Indocement (INTP) Merosot 35,9 Persen
Monday, May 06, 2024 - 19:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DWGL
Monday, May 06, 2024 - 19:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BEST
Monday, May 06, 2024 - 19:47 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBHI
Monday, May 06, 2024 - 19:44 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BAYU
Monday, May 06, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AWAN
Monday, May 06, 2024 - 19:39 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AVIA