MUARA ENIM , investor.id - PT Bukit Asam Tbk () menggelar The First South Sumatera Fire & Rescue Challenge (SSFRC) yang dipusatkan di halaman Museum Batu Bara Tanjung Enim, Muara Enim, pada 8-11 Februari 2023.
Sejumlah nomor yang dipertandingkan di antaranya, Water Rescue Challenge (WTR), Fire Road Accident Rescue Challenge ( FRAR ), Firefighter Fitness Drill Challenge (FFD), dan Firefighter Competency (FCT).
Event pertama tingkat Sumatera Selatan (Sumsel) ini dibuka langsung oleh Direktur Operasi & Produksi Suhedi, General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara, serta jajaran manajemen .
Hadir juga Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Kokon Triyanko, Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah, Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika, Komandan Pos SAR Pagaralam Hedi Tusanzi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muara Enim Kurmin, Kepala Dinas Ketenagakerjaan & Transmigrasi Muara Enim Siti Herawati, Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Muara Enim Yulius, Camat Lawang Kidul Andrille Martin, Danramil Tanjung Enim Kapten Czi Sujarwo, dan Kapolsek Lawang Kidul Iptu Yogie Sugama Hasyim.
Dalam sambutannya, Direktur Operasi & Produksi Suhedi mengatakan bahwa SSFRC ini merupakan ajang silaturahmi dan berbagi ilmu untuk meningkatkan kemampuan bersama, khususnya dalam hal penyelamatan atau rescue . Ia berharap kegiatan seperti ini ke depan bisa dilaksanakan lag.tTidakhanya 11 tim saja,instansi pemerintah atau pihak lain yang berhubungan dengan rescue nantinya bisa ambil bagian dalam lomba ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia SSFRC Agung Budiarto mengatakan bahwa event ini masih dalam rangkaian Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di . Acara ini diikuti 11 tim rescue yang berasal dari Sumsel, mulai dari tim rescue , anak/ cucu perusahaan , mitra kerja , hingga instansi pemerintah.
"SSFRC ini memperkenankan tim untuk menangani insiden, sementara tim yang lain dapat mengamati dan belajar dari simulasi tersebut. Setiap tim selanjutnya diberikan skenario yang sama dengan menerapkan prosedur dan teknik berbeda, semuanya akan dinilai," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah menyampaikan apresiasi kepada yang sudah menginisiasi event ini. Ia mengatakan bahwa kegiatan penambangan sangat berisiko tinggi terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Sekalipun sudah menempatkan inspektur di area tambang,tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Pihaknya mengimbau agar seluruh perusahaan untuk memiliki tim rescue serta menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber dananya. Hendriansyah juga meminta tim rescue untuk terlibat aktif dalam penyelamatan bencana-bencana, khususnya bencana alam yang terjadi di Sumsel.
Sementara itu, Inspektur Tambang Kokon Triyanko saat membuka lomba mengatakan bahwa rescue menjadi bagian penting dalam K3 pertambangan dan hunian. Menurutnya, event ini sangat bagus untuk membentuk dan melatih penyelamat tambang yang andal.
"Jadikan ajang ini untuk evaluasi dan berbagi informasi. Kementerian ESDM mengapresiasi kegiatan ini dan selamat untuk yang telah berhasil mengadakan acara, tentunya lomba seperti ini untuk terus dikembangkan dan dilanjutkan," tutupnya.
Dipilihnya lokasi lomba ini, yakni Museum Batu Bara, sekaligus untuk mempromosikan Tanjung Enim sebagai kota wisata.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM