News & Research

Reader

PT Bank Jago Tbk (ARTO) akhirnya berhasil mencetak untung pada kuartal III 2021
Monday, October 25, 2021       08:56 WIB

Download PDF

PT Bank Jago Tbk () akhirnya berhasil mencetak untung pada kuartal III 2021 setelah bertahun- tahun menderita rugi. Laba bersih yang dikantongi perseroan mencapai Rp 14 miliar. Manajemen Bank Jago mengatakan, raihan laba bersih itu sejalan dengan pertumbuhan kredit yang agresif, rasio kredit bermasalah yang terjaga di level rendah dan kemampuan memperbaiki struktur biaya dana. Meskipun sudah untung di kuartal III, namun sepanjang tahun berjalan atau dalam sembilan bulan pertama ini perseroan masih merugi. Pasalnya, di dua kuartal sebelumnya laba Bank Jago masih negatif. Penyaluran kredit Bank Jago hingga akhir September 2021 telah mencapai Rp3 ,73 triliun, melonjak 502% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit terutama terjadi di kuartal III dengan kenaikan sebesar Rp1,56 triliun dari posisi kuartal sebelumnya (Q to Q).
Manajemen bilang, prosentase kenaikannya terlihat tinggi karena perseroan berangkat dari baseline yang rendah. Namun, manajemen ada melihat kemajuan bisnis yang konsisten dari waktu ke waktu dengan strategi memperluas kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem digital. Selain berkolaborasi dengan Bibit dan Gojek, Jago juga bekerjasama dengan sejumlah fintech lending, multifinance dan institusi keuangan lain berbasis digital. Pola kerjasama pembiayaan (partnership lending) ini memampukan Jago untuk ekspansif namun dengan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 0,6%. Pertumbuhan kredit sebesar 502% berdampak pada pendapatan bunga yang meningkat 478% menjadi Rp355 miliar. Sementara itu, beban bunga hanya terkerek 104% menjadi Rp38 miliar. Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih senilai Rp318 miliar, atau tumbuh 640%. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 6,1%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,4%.
Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari upaya Jago memperbanyak komposisi dana murah. Hingga akhir September 2021, total dana pihak ketiga mencapai Rp2,54 triliun, tumbuh 564%. Dari jumlah tersebut, dana murah atau sebanyak Rp985 miliar, melonjak 1.031%. Sedangkan deposito senilai Rp1,6 triliun, meningkat 427%. Proporsi terus membaik. Sebagai pembanding, porsi pada September 2021 mencapai 38,72%, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 22,74%, atau posisi akhir Juni sebesar 30,21%. Pada kurun waktu yang sama, porsi deposito terhadap DPK telah menyusut dari 77,26% menjadi 69,79% dan kini 61,3%. Sementara itu, aset Jago mencapai Rp11 triliun per akhir September 2021, tumbuh 536% (yoy). Adapun permodalan mencapai Rp8 triliun, sangat solid untuk menunjang ekspansi dan rencana bisnis Jago ke depan.

Sumber : IPS RESEARCH

powered by: IPOTNEWS.COM