News & Research

Reader

Rencana Sekuritisasi Aset Jasa Marga Masih Tunggu Restu OJK
Tuesday, March 28, 2017       08:41 WIB

Ipotnews - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana menggalang dana untuk pembangunan beberapa ruas tol yang kontraknya dimenangkan Jasa Marga.
Selain rencana penerbitan obligasi senilai Rp7 triliun pada semester dua tahun ini, emiten BUMN berkode saham JSMR JSMR itu juga berencana melakukan sekuritisasi atas proyek pendapatan (future income) dari satu ruas tol pada semester I-2017.
Direktur Utama Jasa Marga , Desi Arryani mengatakan, pihaknya saat ini tengah menjalin diskusi yang sangat intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait mekanisme sekuritisasi aset Jasa Marga.
"Intinya OJK sudah oke, tinggal gimana nanti mekanisme-nya saja," kata Desi kepada ipotnews di proyek perbaikan jembatan Cisomang, Kabupaten Purwakarta, Senin (27/3).
Meski demikian, Desi enggan mengungkap ruas tol mana yang akan dilakukan sekuritisasi. Hanya saja dirinya memastikan bahwa rencana sekuritisasi itu bakal dilakukan dalam waktu dekat. "Ruas tol-nya masih rahasia, semester satu lah (sekuritisasi) rencananya," tuturnya.
Sebelumnya, Desi mengatakan, berdasarkan rekam jejak, Jasa Marga memang kerap mendanai ruas tol baru melalui dana pinjaman. Namun, belakangan ini, perseroan sudah mulai menerapkan skema contractor pre financing (CPF) di setiap proyek yang digarap. Meski demikian, Jasa Marga mengaku masih perlu untuk menggalang dana dari pasar modal guna memenuhi sejumlah kebutuhan untuk restrukturisasi.
"Kami akan berusaha untuk mendahulukan sekuritisasi dengan underlying future income, lalu memulai emisi obligasi. Oleh sebab itu, nominal emisi untuk tahap pertama pada 2017 juga perseroan belum tentukan, karena ingin melihat respon investor terhadap produk sekuritisasi Jasa Marga," tuturnya.
Dia mengakui, produk yang disiapkan untuk sekuritisasi tergolong instrumen keuangan baru di Indonesia. Meski demikian, hal itu dirasa memungkinkan karena sekuritisasi sendiri berbasiskan pendapatan future income.
"Sekuritisasi yang sudah ada di Indonesia sebelumnya, menggunakan underlying tagihan KPR (kredit kepemilikan rumah). Sedangkan, sekuritisasi kami ke depan memiliki jaminan future income selama tiga atau lima tahun dari satu ruas tol yang perseroan miliki. Intinya, kami akan menawarkan future income dari satu ruas tol di wilayah Jabodetabek," tukasnya.
Sebagai tambahan informasi, hingga akhir 2016 kemarin, Jasa Marga tercatat sudah mengoperasikan 593 km jalan tol. Hingga 2019 nanti, Jasa Marga berencana mengembangkan ruas tol sepanjang 667 km. Meski demikian, dari porsi ruas tol tersebut, yang akan mulai beroperasi pada 2017 akan menyentuh 210 km.
(sigit/mk)

Sumber : ADMIN

powered by: IPOTNEWS.COM