Ipotnews - Nilai tukar dolar Amerika Serikat bersiap mencatatkan kenaikan mingguan terhadap sejumlah mata uang utama, termasuk franc Swiss, yen Jepang, dan euro pada Jumat, setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Inggris memicu optimisme menjelang pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok akhir pekan ini.
Pasar keuangan mengarahkan perhatian penuh ke perundingan dagang antara Washington dan Beijing yang dijadwalkan dimulai pada hari Sabtu di Swiss.
Presiden Donald Trump pada Kamis mengumumkan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris yang mempertahankan tarif dasar sebesar 10% terhadap barang-barang asal Inggris, namun menurunkan bea masuk yang tinggi atas impor kendaraan.
"Ada optimisme yang kuat di seluruh pasar bahwa akan ada kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dan Tiongkok, serta secara umum dalam lebih banyak kesepakatan perdagangan lainnya," ujar Matthew Weller, Kepala Riset Pasar di StoneX.
"Sepertinya pemerintahan Trump tengah mengulurkan ranting zaitun ke berbagai negara, dan mungkin fase terburuk dari perang dagang dan tarif sudah lewat. Itulah yang mulai tercermin dalam harga pasar saat ini," tambahnya.
Dolar AS diperkirakan mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut terhadap franc Swiss, meskipun pada sesi perdagangan hari itu turun tipis 0,01% ke posisi 0,83150 franc.
Sementara itu, euro diprediksi mengalami pelemahan mingguan ketiga berturut-turut terhadap dolar, walaupun pada hari itu sempat menguat 0,17% menjadi $1,125025.
Terhadap yen Jepang, dolar juga menuju penguatan mingguan ketiga, meskipun pada sesi perdagangan terakhir turun 0,39% ke posisi 145,355 yen.
Pound sterling diperdagangkan lebih tinggi dan berada di jalur penguatan mingguan, setelah sempat tergelincir pada Kamis menyusul pengumuman kesepakatan dagang AS-Inggris. Pound menguat 0,50% ke $1,3306.
"Perang dagang telah mencapai titik di mana para pembuat kebijakan tampak berupaya menunjukkan hasil yang positif," tulis analis Goldman Sachs yang dipimpin Kamakshya Trivedi dalam catatan kepada investor. "Meskipun masih ada alasan untuk bersikap skeptis... akan sulit mengabaikan niat kebijakan yang ingin menciptakan suasana yang lebih positif."
Keputusan bank sentral minggu ini menunjukkan perbedaan arah: The Federal Reserve mempertahankan suku bunga, sementara Bank of England memangkasnya. Bank sentral Swedia dan Norwegia tetap mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Berbeda dengan mata uang G10 lainnya, dolar melemah terhadap beberapa mata uang Asia minggu ini, setelah lonjakan mengejutkan pada dolar Taiwan. Setelah beberapa hari yang bergejolak, nilai tukar Taiwan telah stabil di sekitar 30 per dolar, menguat lebih dari 6% dibandingkan akhir April.
Dolar melemah 0,02% terhadap yuan Tiongkok di pasar offshore ke posisi 7,241, namun tetap berada di jalur kenaikan mingguan. Won Korea menguat 0,12% terhadap dolar menjadi 1.395,86 per dolar, juga berpotensi mengakhiri minggu dengan penguatan.
Sementara itu, Bitcoin kembali menembus angka $100.000, mencerminkan meningkatnya selera pasar terhadap aset berisiko tinggi. Mata uang kripto ini naik 0,38% ke posisi $103.023,28.
(reuters)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM