News & Research

Reader

Bursa Pagi: Asia Dibuka Sedikit Menguat, IHSG Berpotensi Lanjutkan Kenaikan
Friday, July 11, 2025       08:29 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (11/7), bursa saham saham Asia dibuka bervariasi dan berlanjut sedikit menguat, berusaha melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Pasar mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan tarif 35% terhadap Kanada yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Ia juga mengatakan, berencana memberlakukan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% terhadap sebagian besar mitra dagang.
"Saya pikir tarif-tarif ini sangat diterima dengan baik. Pasar saham mencetak rekor tertinggi hari ini," kata Trump seperti dikutip NBC News, Kamis malam di AS.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,14%. Indeks berlanjut naik tipis 1,8 poin di posisi 8.591 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melaju 1% dan Kosdaq meningkat 0,94%. Kospi berlanjut menguat 0,18% menjadi 3.1888,95.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak sedikit menguat 0,18% (5,72 poin) di posisi 39.666,74, setelah dibuka naik 0,51% dan Topix meningkat 0,81%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berupaya melanjutkan reli menuju 7.050, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan meningkat 0,88% menembus level 7.000 di 7.005. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melonjak 1,69% ke level USD17,76.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang melanjutkan pola menanjak setelah menembus level psikologis 7.000. Secara teknikal IHSG ettap memiliki peluang menguat, setidaknya akan menuju rentang 7.035-7.050.
Analis Indo Premier berpendapat, penguatan saham-saham  bluechip  menopang IHSG diperdagangan kemarin dan membuat indeks IDX30 untuk pertama kali sejak Juni mampu ditutup di atas teknikal MA20 dan 100, mensinyalkan pola  bullish reversal  jika kedua garis mengalami  crossing  keatas.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup menguat. Investor tetap optimis meski Trump mengumumkan tarif baru, dengan banyak pihak mulai mengabaikan ancaman inflasi dari kebijakan proteksionis. Klaim pengangguran AS pekan lalu turun ke 227.000, terendah dalam tujuh minggu, memberi sinyal stabilisasi pasar tenaga kerja. Trump masih membuka ruang negosiasi tarif hingga tenggat 1 Agustus, India dan Uni Eropa dikabarkan semakin mendekati kesepakatan dengan AS.
S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi. Saham Nvidia naik 0,7%, untuk pertama kalinya ditutup dengan valuasi di atas USD4 triliun. Sembilan dari 11 sektor utama di S&P mencatat kenaikan. Sektor layanan komunikasi turun hampir 0,5% dan teknologi melemah 0,1%. Netflix , Microsoft , dan Meta melemah. Saham Delta melejit 12% setelah memproyeksikan laba kuartal dan tahunan di atas ekspektasi United Airlines dan American Airlines melesat 14,3% dan 12,7%. Tesla meloncat 4,7%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 192,34 poin (0,43%) ke 44.650,64.
  • S&P 500 menguat 17,20 poin (0,27%) menjadi 6.280,46.
  • Nasdaq Composite naik tipis 19,33 poin (0,09%) di posisi 20.630,67.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir cenderung naik. Investor mengabaikan ancaman tarif terbaru AS dan fokus pada prospek negosiasi dagang. Negosiasi AS-Uni Eropa menunjukkan kemajuan, menambah optimisme pasar. Bursa saham Inggris mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, ditopang lonjakan saham sektor pertambangan dan kesehatan. Sentimen positif diperkuat oleh investasi ekuitas swasta dan posisi Inggris sebagai salah satu negara pertama yang mencapai kesepakatan dengan AS.
Indeks STOXX 600 naik 0,54% ke 552,93. Harga bijih besi, aluminium, dan nikel melonjak, mendorong lonjakan indeks saham pertambangan logam industri Inggris 3,7%. Kenaikan harga emas menopang saham tambang logam mulia. Sektor kesehatan juga menguat meski ada ancaman tarif 200% dari AS. AstraZeneca dan GSK melompat 2,6% dan 2,1%. Saham WPP naik 1,1% setelah menunjuk Cindy Rose sebagai CEO baru. Jupiter Fund Management melejit10,7% usai mengumumkan akuisisi CCLA Investment.
  • FTSE 100 melonjak 1,23% (108,64 poin) ke 8.975,66.
  • DAX Jerman turun 0,38% (-92,75 poin) menjadi 24.456,81.
  • CAC 40 Prancis naik 0,30% (23,79 poin) menjadi 7.902,25.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup mengua. Pasar tidak terlalu merespons tarif terbaru AS, kecuali di Brasil yang terpukul akibat ancaman tarif 50% dan membuat real anjlok hingga 2,8% ke level terendah sejak 6 Juni. Trump tetap membuka ruang negosiasi tarif dengan tenggat baru 1 Agustus dan mengisyaratkan kesepakatan dagang dengan India sudah dekat, sementara Uni Eropa juga mendekati kerangka perjanjian bersama.
Dolar sempat tertekan oleh turunnya imbal hasil US Treasury 10 tahun, pasca lelang dengan peminat yang tinggi. Pasar valuta asing tetap berhati-hati merespons kejutan tarif Trump, namun investor menilai keemungkinan skenario terburuk tarif tampak mengecil. Optimisme pasar juga didorong oleh risalah The Fed yang mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga akhir tahun ini.Euro dan poundsterling melemah terhadap dolar AS. Dolar juga menguat terhadap yen dan franc Swiss. Indeks dolar (DXY) naik 0,52% ke 97,887.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1704

0.0003

+0.03%

7:30 PM

Yen (USD-JPY)

146.17

-0.0900

-0.06%

7:30 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3584

0.0005

+0.04%

7:30 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,224

-33.500

-0.21%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1782

-0.0025

-0.03%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 10/7/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup turun lebih dari 2%. Investor mengkhawatirkan dampak tarif Trump terhadap pertumbuhan ekonomi global. Trump mengancam memberlakukan tarif 50% atas ekspor Brasil, menekan Presiden Lula terkait sidang mantan Presiden Jair Bolsonaro. Lula merespons dengan mengadakan rapat kabinet setelah menyiratkan akan mengambil tindakan balasan.
Trump juga mengumumkan rencana tarif baru terhadap tembaga, semikonduktor, dan produk farmasi, serta mengirim surat tarif ke Filipina, Irak, Korea Selatan, dan Jepang. Pasar energi relatif tenang karena rekam jejak Trump yang sering membatalkan kebijakan tarif membuat pelaku pasar memilih bersikap wait and see. Sementara itu, OPEC + bersiap menyetujui kenaikan produksi besar untuk September, meskipun ada sinyal akan menghentikan kenaikan pada Oktober karena proyeksi permintaan mencapai puncaknya.
  • Harga Brent berjangka anjlok USD1,55 (-2,21%) ke USD68,64 per barel.
  • Harga WTI berjangka ambles USD1,81 (-2,65%) ke US$66,57 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup relatif stabil. Kenaikan harga emas dibatasi oleh penguatan indeks dolar AS. Analis RJO Futures memperkirakan emas akan tetap di bawah US$3.400 kecuali terjadi eskalasi geopolitik besar dalam waktu dekat. Sinyal positif datang dari data tenaga kerja AS, di mana klaim tunjangan pengangguran turun secara tak terduga pekan lalu. Investor memantau dampak bea masuk 50% AS, untuk tembaga dan produk Brasil mulai Agustus.
Pasar logam mulia tetap sensitif terhadap perubahan arah kebijakan moneter AS dan perkembangan geopolitik, di tengah ketidakpastian perdagangan global. Risalah rapat The Fed menunjukkan hanya sebagian kecil pejabat mendukung penurunan suku bunga dalam waktu dekat, di tengah kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif. Harga logam berharga lainnya: Perak spot melonjak 1,5% ke USD36,87 per ounce, platinum naik 0,5% ke USD1.353,55, dan paladium melesat 3,9% ke level USD1.148,43.
  • Harga emas spot menguat 0,1% menjadi USD3.317,44 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS bertambah 0,1% di USD3.325,7 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM