Pada artikel sebelumnya yang berjudul ' Mengapa Kita Perlu Menyusun Rencana Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Plan)? ', kita telah membahas bahwa ada tiga alasan penting mengapa kita perlu untuk menyusun retirement income plan , yaitu:
- Memberi rasa aman karena semua masalah keuangan telah direncanakan dengan baik,
- Memberi kepastian bahwa tujuan-tujuan masa pensiun akan tercapai, dan
- Memberi rasa damai ( peace of mind ) dan mengurangi stress
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang Tiga Kunci Untuk Membangun Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ). Membangun pendapatan pada masa pensiun harus direncanakan sebelum kita pensiun, dan diterapkan segera setelah kita pensiun.
Ada tiga kunci untuk menyusun retirement income plan . Pertama , sebagian besar aset Dana Pensiun (yang telah kita kumpulkan sewaktu masih aktif bekerja) harus dialokasikan ke dalam aset yang memberikan pendapatan yang pasti ( guaranteed income ). Kedua , sebagian kecil Dana Pensiun juga harus dialokasikan ke dalam aset yang memiliki potensi untuk bertumbuh ( growth potential ). Ketiga , kita harus bersikap fleksibel dan bersedia mengubah rencana pendapatan kita sejalan dengan waktu ( flexibility ).
1. Pergunakan aset pendapatan pasti ( guaranteed income ) untuk pembayaran biaya-biaya rutin
Aset pendapatan pasti misalnya adalah deposito berjangka satu, tiga, enam, atau dua belas bulan. Baik jumlah maupun tanggal penerimaan pendapatan dari aset-aset ini sudah pasti. Bahkan pengembalian nilai deposito dijamin ( guaranteed ) oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Aset pendapatan pasti lainnya misalnya adalah pendapatan sewa rumah yang akan dibayarkan setiap tahun atau dua tahun sekali.
Kami sengaja menggunakan istilah pendapatan pasti ( guaranteed income ) untuk membedakannya dari istilah pendapatan tetap (fixed income). Istilah pendapatan tetap merujuk pada instrumen keuangan ( financial assets ) dalam bentuk obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Walaupun namanya pendapatan tetap, obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang cukup panjang, umumnya lima tahun atau sepuluh tahun.
Harga obligasi di luar tanggal jatuh temponya ( maturity date ) akan berbeda dari nilai pari-nya (dapat lebih tinggi dan dapat pula lebih rendah). Hal ini berbeda dari deposito, yang pasti akan dibayar sebesar nilai yang tertera pada deposito tersebut dan tidak bisa pula dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo deposito.
Demikian pula dengan reksadana pendapatan tetap. Walaupun reksadana ini dapat dicairkan (dijual kembali kepada Manajer Investasi yang menerbitkannya) setiap saat, tetapi harga reksadana (Nilai Aktiva Bersih) akan berubah setiap hari (dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari NAB kemarin). Jadi, baik obligasi maupun reksadana pendapatan tetap tidak memberikan pendapatan yang pasti ( guaranteed income ).
2. Pergunakan aset Dana Pensiun yang ditempatkan di luar guaranteed income untuk mencapai pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang
Umur manusia tidak ada yang bisa memastikan. Tetapi kita tahu bahwa waktu yang akan dihabiskan oleh seorang pensiunan semakin lama semakin panjang. Juga, harga-harga barang dan jasa akan semakin mahal karena faktor inflasi. Jika kita hanya menyimpan Dana Pensiun kita seluruhnya di dalam deposito, nilai Dana Pensiun kita tidak akan bertambah bahkan daya beli ( purchasing power ) Dana Pensiun kita akan terus berkurang.
Tentu saja kita selalu dapat berharap bahwa bunga deposito akan setara dengan tingkat inflasi. Tetapi apa benar demikian? Sayang sekali, ada dua faktor yang menyebabkan bunga deposito tidak akan dapat mengimbangi deposito: (1) pajak penghasilan (PPh = 20%), dan (2) bunga deposito di-set di depan (a.l. berdasarkan tingkat inflasi yang telah terjadi di masa yang lalu).
Jadi, penting sekali untuk mengalokasikan sebagian Dana Pensiun kita ke dalam aset-aset yang mempunyai potensi pertumbuhan (dalam jangka panjang). Makin lama waktu yang kita antisipasi akan dihabiskan dalam masa pensiun, maka makin besar pula porsi Dana Pensiun yang harus dialokasikan di dalam aset yang berpotensi bertumbuh dalam jangka panjang, misalnya saham-saham (instrumen ekuitas) atau aset properti (tanah dan bangunan).
3. Bersikap fleksibel dan bersedia mengubah rencana pendapatan dengan berjalannya waktu
Kunci terakhir yang wajib kita punya untuk menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun ( retirement income plan ) adalah bersikap fleksibel dan bersedia memperbaiki rencana pendapatan kita dengan berjalannya waktu. Kita tidak dapat mengetahui semua hal yang akan terjadi di masa depan, sebaik apa pun perencanaan yang kita buat.
Contoh yang menyenangkan barangkali adalah suatu saat kita mendapatkan warisan yang besar dari kakek atau nenek kita, atau menang lotere yang sangat besar yang akan mengubah gaya hidup kita. Contoh yang kurang menyenangkan barangkali misalnya terjadi krisis moneter seperti tahun 1998 lalu, di mana Dana Pensiun kita mungkin sebagian besar ada pada instrumen keuangan (yang nilainya drop sangat dalam, bahkan dalam beberapa kasus menjadi nihil).
Jadi, rencana pendapatan pada masa pensiun ( retirement income plan ) bukan sesuatu yang statis yang tidak boleh berubah lagi ketika rencana itu telah dibuat. Jika terjadi hal-hal seperti yang disebutkan di atas, maka kita harus bersedia untuk mengubah rencana pendapatan pada masa pensiun yang telah kita buat sebelumnya itu.
Oleh: Fredy Sumendap, CFA
Sumber : IPS
powered by: IPOTNEWS.COM