Pada waktu menyusun perencanaan pensiun ( retirement planning ) seringkali orang hanya membuat perencanaan tentang berapa banyak uang (Dana Pensiun) yang harus dimiliki untuk dapat pensiun dengan nyaman. Tetapi orang seringkali tidak membuat perencanaan tentang pendapatan ( income ) pada masa pensiun.
Pendapatan ( income ) pada masa pensiun seringkali hanya dianggap sudah selesai jika sudah memperkirakan berapa tahun masa pensiun akan berlangsung (hingga meninggal dunia), dan berapa banyak pengeluaran yang akan terjadi setiap tahun pada masa pensiun.
Merencanakan berapa banyak uang (Dana Pensiun) yang harus dimiliki untuk dapat pensiun dengan nyaman seringkali tidak dapat dibuat dengan presisi karena kita sesungguhnya tidak tahu dengan pasti tentang (1) usia kita sampai kita meninggal dunia, dan (2) berapa banyak pengeluaran kita per tahun pada masa pensiun.
Oleh karena itu, perencanaan pensiun harus selalu diikuti dengan perencanaan asuransi untuk menutupi bukan hanya kejadian tak terduga (meninggal dunia sebelum waktunya), tetapi juga menutupi biaya-biaya tidak terduga akibat kematian ( life insurance ), akibat cacat atau kecelakaan diri ( personal accident ), dan juga akibat kesakitan ( health insurance ).
Setelah membuat perencanaan asuransi, maka semua biaya-biaya tak terduga yang sebelumnya berupa biaya variable akan berubah menjadi biaya tetapi ( fixed cost ) berupa premi asuransi.
Perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ) kemudian menjadi lebih mudah karena tidak ada lagi biaya-biaya variable yang berjumlah besar yang dapat mempengaruhi anggaran (budget) pada masa pensiun.
Sesungguhnya, Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) perlu disusun dengan cukup detail karena perencanaan ini akan memberikan:
1. Rasa aman bahwa semua masalah keuangan telah direncanakan dengan baik
Tidak semua masalah di masa depan yang belum terjadi dapat diantisipasi oleh karena keterbatasan pikiran kita sebagai manusia. Akan tetapi, sejauh masalah itu menyangkut urusan keuangan, untuk dapat pensiun dengan nyaman, tentulah setiap masalah keuangan harus telah diantisipasi dengan baik.
Ambil contoh, biaya-biaya angsuran rumah (KPR) telah diperhitungkan dengan baik (sebaiknya angsuran KPR telah lunas sebelum pensiun), atau biaya-biaya angsuran kredit kendaraan bermotor (KKB) sudah lunas atau akan segera lunas setelah pensiun.
Untuk biaya lain-lain yang jumlahnya signifikan tetapi kejadiannya tidak tentu ( uncertain ), kita telah membeli polis asuransi kematian ( life insurance ), polis asuransi kecelakaan diri ( personal accident ), dan polis asuransi kesehatan ( health insurance ).
2. Kepastian pencapaian tujuan-tujuan masa pensiun
Masa pensiun dapat dinikmati dengan nyaman apabila ada kepastian bahwa tujuan kita pensiun akan tercapai. Ambil contoh, tujuan pensiun kita adalah menjadi peternak ayam (atau peternak ikan, peternak domba sesuai keinginan kita). Untuk mencapai tujuan ini, hal yang diperlukan hanyalah (1) dana yang cukup, dan (2) waktu untuk mewujudkan impian itu.
Penulis sendiri mempunyai tujuan masa pensiun yang tidak muluk-muluk. Penulis ingin membalas budi kepada masyarakat (give back to society) yang telah membuat penulis seperti sekarang ini.
Kebetulan penulis dikaruniai kemampuan untuk membuat perencanaan keuangan (financial planning). Dengan menulis artikel-artikel perencanaan keuangan untuk perorangan yang tertarik akan masalah perencanaan keuangan ini, maka penulis merasa bahwa tujuan masa pensiun penulis akan tercapai.
3. Rasa damai ( peace of mind ) dan mengurangi stress
Jika kita telah membuat perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement planning ) dengan cukup mendetail, dengan memperhitungkan semua biaya-biaya yang pasti akan terjadi ( certain things ) maupun biaya-biaya yang kita tidak tahu kapan akan terjadi ( uncertain things ), maka kita telah berhasil mengatasi satu persoalan besar pada masa pensiun.
Keberhasilan kita dalam mengatasi masalah besar ini akan membawa perasaan damai ( peace of mind ) dan mengurangi stress dalam masa pensiun.
Biaya-biaya yang pasti akan terjadi ( certain things ) misalnya adalah biaya perumahan, biaya transportasi, biaya makan dan minum sehari-hari, dan biaya pembayaran tagihan Listrik, air, internet, dll. (utilities).
Biaya-biaya yang tidak tentu akan terjadi ( uncertain things ), misalnya adalah kematian, kecelakaan, dan biaya-biaya kesakitan. Semua kejadian kematian, kecelakaan, atau kesakitan dapat dialihkan kepada Perusahaan Asuransi. Dengan mengalihan resiko atas terjadinya kematian, kecelakaan, atau kesakitan, maka kita telah mengubah biaya-biaya variable menjadi biaya-biaya tetap ( fixed costs ).
Di sini kita tidak berbicara tentang keuntungan atau kerugian dari membeli polis asuransi kematian, asuransi kecelakaan, atau asuransi kesehatan, tetapi kita berbicara tentang rasa damai pada pikiran yang terbebas dari stress ( peace of mind ) karena telah berhasil mengubah biaya-biaya variable menjadi biaya tetap.
Oleh : Fredy Sumendap, CFA
Sumber : IPS
powered by: IPOTNEWS.COM