Bursa Eropa Melemah, Saham Otomotif Tekan Indeks; Porsche Anjlok 8%
Tuesday, September 23, 2025       03:25 WIB
  • Indeks Eropa melemah: STOXX 600 turun 0,13%, DAX Jerman -0,48%, CAC Prancis -0,30%, sementara FTSE 100 Inggris naik tipis 0,11%.
  • Saham otomotif terpuruk: Porsche anjlok >8% usai memangkas prospek 2025 dan menunda peluncuran EV; Volkswagen turun 7,1%.
  • Sektor lain menopang: Saham Roche +2,3% (rencana masuk pasar obat diet), sektor teknologi +0,8%, pertambangan +1,4% ditopang lonjakan harga emas.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tersungkur, Senin, tertekan penurunan tajam saham otomotif meski sektor teknologi dan pertambangan mencatatkan penguatan.
Indeks acuan pan-Eropa, STOXX 600, sempat merosot hingga 0,4% sebelum ditutup turun 0,13% atau 0,72 poin menjadi 553,40, terbebani saham defensif seperti Unilever dan Nestl, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Senin (22/9) atau Selasa (23/9) dini hari WIB.
Di Spanyol, indeks acuan Madrid terkoreksi 1,2% ke posisi terendah sejak 10 September, dipengaruhi pelemahan saham perbankan. Bank Sabadell jatuh 3,9% setelah BBVA meningkatkan tawaran akuisisi sebesar 10% menjadi 3,39 euro per saham. Saham BBVA sendiri ikut melorot 2,6%.
Bursa regional utama mayoritas melemah. Di Jerman, Indeks DAX berkurang 0,48% atau 112,36 poin menjadi 23.527,05, dan CAC Prancis kehilangan 0,30% atau 23,48 poin jadi 7.830,11, sedangkan FTSE 100 Inggris naik 0,11% atau 10,01 poin ke posisi 9.226,68.
Saham Porsche menjadi sorotan setelah anjlok lebih dari 8%, penurunan harian terbesar dalam hampir tiga tahun. Produsen mobil asal Jerman itu memperingatkan adanya penundaan peluncuran kendaraan listrik dan memangkas prospek kinerja 2025. Hal ini menyeret indeks otomotif ke level terendah dalam lebih dari sebulan.
"Penataan ulang panduan (Porsche) mungkin merupakan yang terakhir, tetapi membuat pemulihan menjadi proses yang berlarut-larut dengan tantangan siklus produk dan merek," kata analis Jefferies.
Induk usahanya, Volkswagen, juga menyusut 7,1% setelah memangkas proyeksi laba 2025.
Dari sisi positif, saham raksasa farmasi Roche melesat 2,3% setelah menyatakan ambisi masuk ke pasar obat penurun berat badan yang tengah booming, bersaing dengan Eli Lilly dan Novo Nordisk.
Sektor teknologi juga menopang pasar, naik 0,8%, dengan saham produsen chip ASML dan masing-masing menguat 2,1% dan 1,7%.
Sektor pertambangan Eropa tercatat melejit 1,4% seiring lonjakan harga emas ke rekor tertinggi sepanjang masa. Saham Fresnillo, penambang logam mulia yang terdaftar di London, melesat 4,6%, sementara Glencore dan Rio Tinto masing-masing melambung 2% dan 2,1%.
Dari sisi makro, investor masih mencermati pernyataan sejumlah pejabat Federal Reserve yang menilai belum ada urgensi untuk kembali memangkas suku bunga, meski pekan lalu bank sentral menurunkan suku bunga 25 basis poin.
Pasar menanti pidato Chairman Fed Jerome Powell, Selasa, serta data PMI zona euro September. Keputusan suku bunga juga dijadwalkan di Swedia pada Selasa dan di Swiss, Kamis, sementara data inflasi Amerika Serikat yang krusial akan dirilis Jumat.
"Perjuangan bank sentral Eropa melawan inflasi tinggi telah dimenangkan. Kami pikir ECB mungkin terpaksa menurunkan suku bunga tahun depan," kata Jack Allen-Reynolds, ekonom Capital Economics.
"(Saham) Eropa dapat kembali memimpin pada akhir tahun, tetapi mungkin belum sekarang," ujar Neil Wilson, analis Saxo.
Sementara itu, saham Fugro merosot 9% setelah perusahaan geo-data asal Belanda itu menarik proyeksi kinerja tahunan akibat "perubahan signifikan" kondisi pasar.
Tate & Lyle juga jatuh 6,4% setelah Morgan Stanley menurunkan rekomendasi saham produsen bahan makanan tersebut menjadi "underweight" dari sebelumnya "equal-weight." (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM