NEW YORK investor.id -Harga emas duniakembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Selasa (23/9/2025). Penguatan itu ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan di AS dan pelemahan dolar.
Dikutip dari Reuters, saat ini investor menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk petunjuk kebijakan selanjutnya.
Harga emas hari ini terlihat turun sebesar 0,1% di level US$ 3.742,98 per ons troi saat berita ditulis. Setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa baru di US$ 3.759,02 per ons troi pada awal sesi. Padahal, Senin (22/9/2025), harga emas juga sempat menyentuh rekor tertinggi di level3.749,25.
Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,1% ke US$ 3.779,50 per ons troi.
Indeks dolar AS turun 0,1%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri.
"Tren jangka pendek harga emas masih bullish, meski secara teknikal bisa terjadi koreksi kecil dalam perdagangan intraday. Level support penting yang diawasi ada di kisaran US$ 3.710-3.690," ujar Analis Pasar Senior OANDA, Kelvin Wong.
Investor kini menantikan pidato Powell yang dijadwalkan pukul 16.35 GMT, untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter ke depan.
Sehari sebelumnya, Gubernur baru The Fed Stephen Miran, menyebut kebijakan moneter saat ini terlalu ketat dan berisiko melemahkan pasar tenaga kerja jika tidak ada pemangkasan agresif. Namun, pandangan itu berseberangan dengan sejumlah pejabat The Fed lain yang menilai bank sentral perlu lebih berhati-hati karena inflasi masih tinggi.
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dengan alasan kondisi pasar tenaga kerja, dan mengisyaratkan adanya pemangkasan tambahan pada pertemuan berikutnya.
Peluang Pemangkasan The Fed
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar menilai ada 90% peluang The Fed kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Oktober dan 75% peluang pemangkasan lanjutan pada Desember.
Lembaga riset ANZ menilai, kombinasi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat, tekanan inflasi, ketidakpastian geopolitik, serta pelemahan dolar akan terus memperkuat permintaan investasi emas.
"Selama emas bersinar, permintaan investasi juga akan menopang harga perak," tulis ANZ dalam catatannya.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya bergerak bervariasi. Perak turun 0,9% ke US$ 43,67 per ons, meski masih mendekati level tertinggi 14 tahun. Platina melemah 0,3% ke US$ 1.412,80, dan palladium terkoreksi tipis 0,2% ke US$ 1.176,44.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM