Harga Emas Melonjak ke Rekor, Pasar Kian Pede The Fed Lanjutkan Pemangkasan
Tuesday, September 23, 2025       09:02 WIB

NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia kembali melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high /ATH) pada Senin (22/9/2025). Kenaikan itu didorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed, serta meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik.
Harga emas spot melonjak 1,68% di US$ 3.746,92 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 3.748,85. Sedangkan rekor tertinggi harga emas sebelumnya tercatat di level US$ 3.707,7 yang terjadi pada 17 September lalu.
Sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melonjak 1,9% menjadi US$ 3.775,10 per ons.
Dikutip dari Reuters, kenaikan harga emas juga diperkuat oleh langkah Fed yang pekan lalu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, pemangkasan pertama sejak Desember 2024, dan memberi sinyal kemungkinan pelonggaran lebih lanjut.
Gubernur The Fed Stephen Miran bahkan menegaskan perlunya pemangkasan agresif guna mengurangi risiko terhadap prospek ekonomi AS.
Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan, permintaan aset safe haven terus mengalir di tengah ketidakpastian geopolitik, termasuk perang Rusia-Ukraina.
"Ditambah lagi dengan pemangkasan suku bunga The Fed pekan lalu dan kemungkinan pemangkasan tambahan hingga akhir tahun, hal ini semakin menopang harga emas," ujar Wyckoff.
Investor kini menanti sejumlah pidato pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) pekan ini, termasuk pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (23/9/2025), untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya.
Selain itu, data inflasi inti PCE AS pada Jumat mendatang juga menjadi fokus utama pasar.
Permintaan Emas
Sementara itu, permintaan emas dari bank sentral dunia kembali meningkat. Setelah sempat turun karena faktor musiman di Inggris, pembelian emas bank sentral pada Agustus kembali ke level 63 ton, sejajar dengan rata-rata pasca 2022. Kondisi ini menambah sentimen positif bagi emas, menurut catatan Societe Generale.
Tak hanya emas, harga logam mulia lain juga mengalami penguatan. Perak naik 2,1% menjadi US$ 43,99 per ons, level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Platinum menguat 1% ke US$ 1.418,61, sementara paladium melonjak 3,3% ke US$ 1.186,71.
"Perak masih memiliki ruang kenaikan karena rasio emas-perak saat ini sekitar 86, lebih tinggi dibanding rata-rata lima tahun terakhir di level 82. Artinya, harga perak bisa terus mengejar ketertinggalannya terhadap emas," jelas analis utama Nemo.money Han Tan.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM