Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Jumat 19 September 2025: Kembali Melamah
Friday, September 19, 2025       09:53 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada kembali melemah Jumat (19/9/2025). Pelemahan itu karenadolar AS yang masih bertahan dan pasar menyeimbangkan posisi pasca pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.08 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini melemah sebesar 39poin (0,24%) ke level Rp 16.566 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,1% ke level 97,44.
Sedangkan pada perdagangan Kamis (18/9/2025), mata uang rupiah sempat anjlok sebesar 90 poin (0,55%) ke level Rp 16.527.
Chief Economist di PermataBank Josua Pardede mengungkapkan, dolar AS yang masih bertahan dan pasarmenyeimbangkan posisi pasca pemangkasan suku bunga BI, membuat rupiah berpeluang bergerak naik-turun dalam rentang ketat.
"Rupiah diprediksi bergerak pada Rp16.450-16.575 per dolar AS, dengan bias netral condong melemah tipis bila dolar tetap kuat dan arus lindung nilai bertahan. Sebaliknya, bila imbal hasil AS turun lebih nyata atau yuan menguat, rupiah berpeluang kembali ke sisi bawah kisaran," ujarJosua kepada investor.id di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Josua memaparkan, rupiahtertekan terutama karena dolar AS menguat kembali setelah pasar menafsirkan pesan The Fed yang masih berhati-hati, sehingga laju pemangkasan ke depan tidak agresif.Indeks dolar AS juga naik untuk hari kedua pasca konferensi pers The Fed, sementara imbal hasil AS hanya turun tipis. Hal ini menjadi daya tarik aset dolar tetap tinggi.
"Di saat yang sama pasar masih mencerna keputusan BI memangkas suku bunga, yang membuat selisih imbal hasil rupiah dengan dolar sedikit menyempit dan mendorong penambahan lindung nilai pada sesi New York ketika likuiditas tipis," papar Josua.
Mata Uang Regional
Secara regional, Josua menyebut, mata uang Asia juga melemah seiring nada kebijakan yang lebih longgar di kawasan, sehingga tekanan ke rupiah bersifat serempak.
Joshua pun membeberkan beberapa sentimenyang perlu dicermati untuk pergerakan rupiah pada hari ini, yaitu arah dolarpasca pernyataan pejabat The Fed dan pergerakan imbal hasil US Treasury. Dijelaskannya, bila dolar AS lanjut menguat, ruang penguatan rupiah terbatas.
Dikutip dari Trading View, Senior FX Strategist National Australia Bank (NAB) Rodrigo Catril mengatakan, pasar mulai menilai ulang sikap The Fed. Pandangan pelaku pasar terhadap keputusan FOMC dan arahan dari Ketua Fed Jerome Powell kini lebih positif.
Powell yang menyebutkan pendekatan 'meeting by meeting' dianggap sebagai langkah hati-hati. Sementara itu, data ekonomi AS semalam menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja dan adanya rebound dalam sentimen bisnis.
Pada perdagangan pagi ini, USD/JPY naik tipis 0,1% ke 148,09, sementara AUD/USD stabil di 0,6609.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM