Wall Street Cetak Rekor Tertinggi Serentak Berkat Nvidia
Tuesday, September 23, 2025       09:03 WIB

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street meledak hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high/ATH) serentak pada perdagangan Senin (22/9/2025). Kenaikan itu didorong lonjakan saham Nvidia setelah perusahaan itu mengumumkan kemitraan besar dengan OpenAI.
Dikutip dari CNBC Internasional, kesepakatan tersebut memicu optimisme investor terhadap masa depan kecerdasan buatan (AI).
S&P 500 naik 0,44% dan ditutup di level 6.693,75. Nasdaq Composite menguat 0,70% ke 22.788,98, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 66,27 poin atau 0,14% ke 46.381,54. Ketiga indeks utama AS itu juga sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa intraday sebelum akhirnya ditutup di rekor penutupan baru.
Saham Nvidia melesat 3,9% setelah mengumumkan rencana investasi senilai US$ 100 miliar di OpenAI untuk membangun pusat data.
Analis CFRA Research Sam Stovall menilai, kesepakatan ini berpotensi mendorong pertumbuhan laba per saham (EPS) dan harga saham hingga 2026 ke depan.
Tak hanya Nvidia, saham Oracle juga ikut reli 6% setelah mengumumkan pergantian kepemimpinan, dengan Clay Magouyrk dan Mike Sicilia ditunjuk sebagai co-CEO, sementara Safra Catz beralih menjadi executive vice chair. Sepanjang bulan ini, saham Oracle sudah melonjak sekitar 45%. Saham Apple ikut naik 4% berkat optimisme penjualan iPhone terbaru.
Meski demikian, potensi penutupan pemerintah ( government shutdown ) Amerika Serikat (AS) menjadi faktor penahan kenaikan pasar.
Pekan lalu, Senat menolak dua proposal pendanaan pemerintah, baik dari Partai Republik maupun Demokrat. Pemimpin Demokrat Senat, Chuck Schumer, mendesak Presiden AS Donald Trump segera bertemu untuk mencapai kesepakatan sebelum tenggat 30 September mendatang.
Tren Positif Berlanjut
Kenaikan ini melanjutkan tren positif pekan lalu, ketika tiga indeks utama AS mencatat rekor baru, dan indeks small cap Russell 2000 menutup perdagangan di level tertinggi sejak November 2021.
Sentimen positif didukung pemangkasan suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak Desember lalu.
Menurut CME Group FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan dua kali lagi pemangkasan 25 basis poin sebelum akhir 2025.
"Selama tiga bulan ke depan tidak ada gejolak besar, pasar menunjukkan arah penguatan dan kemungkinan akan berlanjut hingga akhir tahun," kata Stovall.
Pekan ini pasar menanti data inflasi favorit The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi personal (PCE). Ekonom memperkirakan inflasi tetap terkendali sehingga The Fed bisa mempertahankan kebijakan moneter saat ini.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM