The Fed Indikasikan Tiga Pemotongan Tahun Ini, Wall Street Melesat Cetak Rekor
Thursday, March 21, 2024       04:46 WIB

Ipotnews - Indeks saham utama Wall Street melesat untuk mencapai rekor penutupan sepanjang masa, Rabu, setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun dan memperkuat ekspektasi untuk tiga pemotongan sebelum akhir 2024.
Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 401,37 poin, atau 1,03%, menjadi 39.512,13, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Rabu (20/3) atau Kamis (21/3) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,89% atau 46,11 poin menjadi 5.224,62 dan menembus level 5.200 untuk pertama kalinya, sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 1,25% atau 202,62 poin menjadi menetap di posisi 16.369,41.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P menghijau, dengan lima di antaranya menguat lebih dari 1%. Sektor consumer discretionary memimpin dengan kenaikan 1,5%.
Sektor kesehatan menjadi yang terlemah, turun 0,23%.
Pernyataan kebijakan the Fed menggambarkan inflasi masih "meningkat", dan menaikkan proyeksi ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi serta menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari perkiraan yang diumumkan Desember.
Saham menambah keuntungan setelah Chairman Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa meski data inflasi baru-baru ini lebih tinggi dari perkiraan, angka tersebut "belum benar-benar mengubah keseluruhan cerita, yaitu inflasi bergerak turun secara bertahap, dalam kondisi yang agak bergelombang."
Sejumlah analis mengatakan Wall Street diyakinkan oleh komentar Powell mengenai inflasi dan pasar tenaga kerja serta sinyalnya bahwa the Fed akan memperlambat laju penarikan kepemilikan obligasi.
"Dia mengatakan dia tidak berusaha mengabaikan data apa pun, tetapi dia memberi pasar alasan yang bisa mereka gunakan untuk mengabaikan data tersebut," kata Alex Coffey, analis TD Ameritrade.
"Kita sampai hari ini merasa Jerome Powell mungkin akan mendorong kembali ekspektasi pasar atau menjauh dari ekspektasi dovish sejak Desember karena data yang kita dapati dalam dua bulan terakhir," ujar Coffey. "Meski dia belum tentu dovish sepenuhnya, namun itu merupakan dovish versus kekhawatiran pasar baru-baru ini."
Di sektor healthcare, saham BioNTech yang tercatat di Amerika Serikat anjlok 4,4% setelah melaporkan penurunan pendapatan dan laba 2023, karena perusahaan tersebut mengalihkan fokus ke pengembangan obat kanker. Saham produsen vaksin Covid-19 Moderna melorot 1,9% sementara Novavax menyusut 2,2%.
Dorongan terbesar bagi sektor consumer discretionary adalah Amazon.com, yang sahamnya menguat 1,3%.
Ditambah lagi Tesla, yang melesat 2,5% setelah mengkonfirmasi kepada  Reuters  akan menaikkan harga mobil Model Y yang diproduksi di China sebesar USD694,55 mulai 1 April.
Juga di sektor konsumen, saham Chipotle Mexican Grill melejit 3,5% setelah mengatakan dewan direksinya menyetujui stock split 50 banding 1.
Saham Equinix tersungkur 2,3% setelah Hindenburg Research mengatakan telah mengambil short position di operator pusat data tersebut.
Di bursa Wall Street tercarar 11,67 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata 12,2 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir. (Investing/ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing Co (3,69%)
-American Express Company (2,79%)
-3M Company (2,64%)
Saham berkinerja terburuk
-Chevron Corp (-1,40%)
-Johnson & Johnson (-0,31%)
-Procter & Gamble Company (-0,06%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Paramount Global Class B (11,80%)
-Ford Motor Company (4,92%)
-Royal Caribbean Cruises Ltd (4,73%)
Saham berkinerja terburuk
-Nasdaq Inc (-2,53%)
-Amcor (-2,40%)
-Equinix Inc (-2,33%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-XTL Biopharmaceuticals Ltd (131,07%)
- ETAO International Co Ltd (88,81%)
-Trugolf Holdings Inc (64,35%)
Saham berkinerja terburuk
-NLS Pharmaceutics AG (-40,64%)
-Paltalk Inc (-36,82%)
-Lakeshore Acquisition II Corp (-36,82%).

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM