Amerika dan Inggris Sepakati Tarif, Bursa Ekuitas Eropa Menghijau
Friday, May 09, 2025       03:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menguat, Kamis, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris untuk menurunkan tarif, kesepakatan pertama sejak dia memicu perang dagang global dengan pungutan universalnya.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,4% atau 2,16 poin menjadi 535,63, dengan sebagian besar bursa regional juga berakhir di zona hijau, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Kamis (8/5) atau Jumat (9/5) dini hari WIB.
Di Jerman, Indeks DAX melonjak 1,02% atau 236,73 poin menjadi 23.352,69 dan CAC Prancis bertambah 0,89% atau 67,60 poin menjadi 7.694,44.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Inggris setuju menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar untuk barang-barang Amerika Serikat, sementara tarif 10% untuk barang-barang Inggris yang diimpor ke AS tetap berlaku.
"Kesepakatan itu bagus. Ini menunjukkan bahwa kita menuju arah yang benar, tetapi kita belum keluar dari kesulitan dan kita masih berada dalam lingkungan dengan volatilitas tinggi dan ketidakpastian tinggi ini," kata Anthi Tsouvali, analis UBS.
"Kita perlu melihat lebih banyak transaksi seperti itu terjadi, dan yang terpenting, dengan mitra dagang yang lebih besar seperti Eropa atau China. Semakin lama kita menunggu, semakin besar dampaknya terhadap ekonomi global."
Semua mata tertuju pada rencana pembicaraan antara AS dan China, Sabtu, ketika dua ekonomi teratas dunia itu bersiap untuk mengambil langkah pertama mereka guna meredakan ketegangan perdagangan yang dahsyat.
Indeks acuan Inggris FTSE 100 melemah 0,32% atau 27,72 poin jadi 8.531,61 menyusul keputusan Bank of England untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,25%, sesuai ekspektasi pasar, di mana bank sentral menyerukan "pendekatan bertahap dan hati-hati untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut" di tengah ketidakpastian global.
Sementara itu, bank sentral di Swedia dan Norwegia mempertahankan suku bunga, Kamis, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk pemotongan di masa mendatang. Hal ini terjadi setelah keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Pada hari itu, indeks pertahanan di seluruh kawasan memimpin kenaikan sektor tersebut dengan lonjakan sekitar 3%. Produsen amunisi Rheinmetall melambung 4,1% setelah menegaskan kembali bahwa perusahaan itu dapat melampaui targetnya pada 2025, dengan alasan permintaan yang lebih tinggi dari Jerman, Ukraina, dan negara-negara Eropa lainnya.
Saham pertahanan lainnya seperti Renk melesat 4,1%, Thyssenkrupp menguat 1%, dan Hensoldt melejit 7,6%.
Sebaliknya, saham utilitas dan perawatan kesehatan masing-masing merosot 2% dan 1,5%, sehingga membatasi keuntungan keseluruhan.
Di antara saham individual, Securitas anjlok 6,4% setelah perusahaan keamanan Swedia itu melaporkan kenaikan yang lebih kecil dari ekspektasi dalam laba inti kuartal pertamanya.
Pabrikan bir, Anheuser-Busch InBev, melompat 3,2% setelah perusahaan itu melaporkan kenaikan laba operasi kuartal pertama hampir 8%, mengalahkan estimasi analis lebih dari dua kali lipat.
Siemens Energy naik 3,3% setelah laba bersih kuartal kedua produsen peralatan listrik itu secara signifikan melampaui ekspektasi.
Saham Holmen melonjak 7,1% setelah laba operasi pembuat produk kertas Swedia itu mengalahkan perkiraan. (ef)

Sumber : Admin