Bursa Ekuitas Eropa Berakhir di Area Merah, Terbebani Kejatuhan Saham Semikonduktor
Thursday, April 17, 2025       03:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di zona merah, Rabu, terbebani saham terkait semikonduktor setelah pemasok peralatan pembuat chip terbesar di dunia, ASML , memperingatkan bahwa tarif Amerika Serikat meningkatkan ketidakpastian seputar prospeknya untuk 2025 dan 2026.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,19% atau 0,97 poin menjadi 507,09, meski jauh dari level terendah intraday, dan sub-indeks teknologi yang paling terpukul, anjlok 2%, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (16/4) atau Kamis (17/4) dini hari WIB.
Bursa regional utama berakhir variatif. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,27% atau 57,32 poin menjadi 21.311,02, FTSE 100 Inggris naik 0,32% atau 26,48 poin jadi 8.275,60, sementara CAC Prancis berkurang 0,07% atau 5,43 poin menjadi 7.329,97.
Saham ASML merosot 5,2% dan menjadi beban terbesar pada indeks acuan tersebut.
Juga memberikan tekanan pada saham chip global, Nvidia, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya menghadapi biaya USD5,5 miliar terkait dengan chip tercanggihnya yang tersedia untuk dijual di China ketika Amerika berupaya untuk tetap unggul dalam perlombaan AI.
Perusahaan semikonduktor termasuk ASM International, BE Semiconductor, Soitec, Infineon dan STMicroelectronics melorot 1,3% hingga 3,2%.
Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump mendorong indeks saham Eropa ke level terendah dalam satu bulan, pekan lalu, dengan investor sekarang mengalihkan fokus mereka ke musim laporan keuangan untuk mengukur dampaknya.
"Reaksi pasar yang tidak stabil dan kacau yang terlihat selama beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa kebisingan yang diperkenalkan dalam beberapa bulan pertama mandat Donald Trump mendorong investor untuk bereaksi berlebihan," kata Mabrouk Chetouane, Head of Global Markets Strategy Natixis Investment Manager.
"Prospek eskalasi dan pengumuman berakhirnya dinamika globalisasi membuat keputusan investasi menjadi sulit, karena tidak adanya 'safe haven' mengaburkan pola risk-off yang biasa."
Prospek pendapatan perusahaan Eropa memburuk karena meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif, dengan analis memperkirakan perusahaan akan melaporkan penurunan laba kuartal pertama sebesar 3%, penyusutan yang lebih dalam dari kerugian 2,2% yang diprediksi hanya seminggu yang lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG .
Bunzl Inggris mengalami penurunan terbesar dalam indeks STOXX 600, jatuh 25,6% setelah distributor perlengkapan bisnis itu memangkas perkiraan untuk 2025 dan menghentikan sementara program pembelian kembali (buyback) sahamnya.
Sementara pelemahan pada saham teknologi yang lebih luas membebani indeks acuan tersebut, sektor minyak dan gas membantu mengurangi beberapa kerugian, melesat 1,2% dan mengikuti harga minyak mentah yang lebih tinggi.
Heineken melambung 5% setelah pabrikan bir terbesar kedua di dunia berdasarkan volume itu mengalahkan estimasi penjualan kuartal pertama dan mempertahankan panduan tahunannya.
Menjelang keputusan kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa, pembacaan akhir inflasi konsumen zona euro untuk periode Maret menunjukkan inflasi naik 2,2% (year-on-year).
Pasar secara luas mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari ECB, Kamis. (ef)

Sumber : Admin