Bursa Ekuitas Eropa Menghijau, Terkatrol Saham Energi Terbarukan dan Luxury Brand
Thursday, July 03, 2025       03:24 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di area positif, Rabu, dipimpin saham energi terbarukan setelah RUU anggaran yang direvisi di Amerika Serikat disahkan melalui pemungutan suara krusial, sementara fokus tertuju pada kesepakatan perdagangan menjelang batas waktu tarif Presiden Donald Trump pada 9 Juli.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup menguat 0,18% atau 0,96 poin menjadi 542,21, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (2/7) atau Kamis (3/7) dini hari WIB.
Ekuitas Prancis termasuk di antara top gainer di kawasan tersebut dengan lonjakan 0,99% atau 75,83 poin menjadi 7.738,42. Sementara, DAX Jerman menguat 0,49% atau 116,82 poin menjadi 23.790,11.
Saham raksasa luxury brand LVMH yang tercatat di Paris, Moncler Italia, dan Burberry Inggris semuanya melesat sekitar 4% masing-masing, di antara pendorong terbesar STOXX 600.
Bank Swiss, UBS, menaikkan peringkatnya pada barang mewah Eropa menjadi "benchmark" dari "underweight," dengan alasan kinerja saham yang buruk baru-baru ini telah menciptakan peluang taktis meski ada risiko yang sedang berlangsung di China.
Saham terkait pertambangan menduduki puncak sub-sektor STOXX, dengan pabrikan baja termasuk ArcelorMittal dan Thyssenkrupp yang mencatat kenaikan tertinggi.
Saham otomotif melonjak 1,6%, sementara perbankan zona euro melejit 1,5%.
Saham perusahaan energi terbarukan Eropa menguat setelah Senat AS meloloskan RUU anggaran yang direvisi yang lebih positif bagi industri angin tersebut dibandingkan versi sebelumnya.
"Pergeseran kebijakan ini, ditambah dengan dimulainya kembali pekerjaan konstruksi pada proyek Empire Wind milik Equinor di lepas pantai New York, menunjukkan bahwa skenario terburuk bagi sektor energi terbarukan di bawah pemerintahan Trump mungkin tidak terwujud," kata Tancrede Fulop, analis Morningstar.
Vestas meroket 10,1% dan menjadi top gainer di STOXX 600. Orsted naik 1,8%.
Di sisi negatifnya, sejumlah perusahaan yang terdaftar di Inggris berada di posisi terbawah STOXX 600, sementara indeks midcap lokal, yang lebih sensitif terhadap perkembangan domestik, merosot 1,3%. Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,12% atau 10,64 poin menjadi 8.774,69.
Pound, bersama dengan saham dan obligasi Inggris anjlok setelah Kanselir Rachel Reeves muncul dengan berlinang air mata di parlemen sehari setelah pemerintah menarik kembali reformasi kesejahteraannya yang memicu kembali kekhawatiran atas keuangan Inggris.
Dalam perundingan perdagangan global terbaru, Trump mengatakan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Vietnam.
Selasa, Trump mengatakan dia tidak mempertimbangkan perpanjangan batas waktu 9 Juli bagi sejumlah negara untuk merundingkan kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Sementara itu, kepala perdagangan Uni Eropa diperkirakan mengadakan perundingan minggu ini di Washington untuk menghindari tarif AS yang lebih tinggi.
Kembali ke saham, Greggs ambles 15,2% setelah produsen roti Inggris itu memperingatkan laba operasi tahunannya bisa turun di bawah level tahun lalu.
Banco Sabadell Spanyol melambung 5,2% setelah Santander mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk membeli unit Inggrisnya, TSB. (ef)

Sumber : Admin