Bursa Eropa Cetak Rekor Tertinggi, Saham Baja dan Bank Pimpin Kenaikan
Thursday, October 09, 2025       03:28 WIB
  • Bursa Eropa mencetak rekor tertinggi, dengan indeks STOXX 600 naik 0,79% didorong reli saham baja dan penguatan pasar Prancis serta Spanyol.
  • Sektor perbankan memimpin kenaikan, sementara saham otomotif melemah tajam akibat revisi laba BMW dan pelemahan pasar China.
  • Ketidakpastian politik Prancis masih membayangi, namun proyeksi ekonomi Jerman 2025 dinaikkan menjadi 0,2% seiring tanda-tanda pemulihan.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa melesat ke rekor tertinggi, Rabu, didorong penguatan tajam saham Prancis dan Spanyol, serta reli saham baja setelah Uni Eropa mengumumkan rencana memangkas kuota impor baja bebas tarif.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,79% atau 4,52 poin menjadi 573,79, level tertinggi sepanjang Sejarah, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (8/10) atau Kamis (9/10) dini hari WIB.
Indeks saham Prancis CAC melonjak 1,07% atau 85,28 poin menjadi 8.060,13, sementara Indeks Spanyol menyentuh posisi tertinggi sejak 2007. Di sisi lain, DAX Jerman menguat 0,87% atau 211,35 poin jadi 24.597,13, level tertinggi dalam hampir tiga bulan, dan FTSE 100 Inggris bertambah 0,69% atau 65,29 poin ke posisi 9.548,87.
Sektor perbankan menjadi pendorong terbesar bagi STOXX 600, dengan kenaikan lebih dari 1%. Saham Lloyds Banking Group melejit setelah otoritas keuangan Inggris (FCA) mengusulkan paket kompensasi terkait skandal penjualan kredit kendaraan bermotor yang lebih kecil dari perkiraan, meredakan kekhawatiran investor.
Saham bank lain seperti Societe Generale dan BPER Banca, Italia, juga melambung, memperkuat sentimen positif di sektor keuangan.
Sementara itu, saham ArcelorMittal, Aperam, Thyssenkrupp, dan SSAB masing-masing melonjak antara 4% hingga 7% setelah Komisi Eropa mengusulkan pemangkasan kuota impor baja bebas tarif hampir separuh dari sebelumnya. Indeks sektor sumber daya dasar pun naik 1,9%.
Sebaliknya, sektor otomotif melemah setelah BMW anjlok 8,2% akibat penurunan proyeksi laba 2025, menyusul perubahan asumsi tarif Amerika Serikat dan melemahnya pertumbuhan pasar China. Saham Mercedes-Benz turut terkoreksi 2,9%, dan indeks sektor otomotif secara keseluruhan melorot 2,1%.
Meski pasar saham Prancis rebound, ketidakpastian politik masih menjadi sorotan. Perdana Menteri sementara Sebastien Lecornu menyatakan optimisme hati-hati bahwa kesepakatan anggaran dapat tercapai sebelum akhir tahun, sehingga potensi pemilu dini dapat dihindari.
Saham berkapitalisasi menengah (mid-cap) Prancis naik 0,7%, mengikuti penguatan saham unggulan (blue-chip), setelah pasar tersungkur awal pekan ini akibat pengunduran diri mendadak Lecornu.
Namun secara keseluruhan, indeks acuan Prancis masih tertinggal di antara rekan-rekannya, hanya meningkat 9% sepanjang tahun ini, di bawah reli dua digit yang dicatatkan sebagian besar bursa utama.
"Sebagian besar investor memperkirakan ada pemilu legislatif baru dalam waktu dekat, namun peluang Prancis menurunkan defisit anggaran di bawah 3% dari PDB sebelum 2030 masih kecil, dan pasar obligasi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan," kata Olivier Korber, analis Societe Generale.
Saham teknologi turun 0,6%, dipimpin ASML dan , setelah anggota parlemen AS menyerukan pembatasan tambahan terhadap ekspor peralatan pembuat chip ke China.
Dari sisi makroekonomi, Kementerian Ekonomi Jerman menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi 0,2%, dari perkiraan sebelumnya 0%, dengan alasan adanya tanda-tanda pemulihan bertahap.
Puma meroket 6,8% setelah BofA Global Research menaikkan peringkat sahamnya menjadi "neutral" dari "underperform".
Umicore menanjak 5,5% setelah mengumumkan rencana menjual persediaan emas permanen senilai USD476 juta). Sebaliknya, Unite Group ambles 10,7% setelah melaporkan perlambatan pertumbuhan sewa pada kuartal ketiga. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin