- Pasar Eropa mendatar jelang keputusan the Fed; saham EssilorLuxottica anjlok dan membenai sektor barang mewah.
- Sektor asuransi dan pertahanan menopang pasar, didorong rencana belanja militer Jerman.
- Sentimen tertekan komentar hawkish ECB yang angkat imbal hasil obligasi zona euro.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir mendatar, Selasa, karena investor lebih berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang berlangsung selama dua hari. Tekanan terbesar datang dari anjloknya saham EssilorLuxottica setelah Google mengumumkan rencana peluncuran kacamata bertenaga kecerdasan buatan (AI).
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun tipis 0,10% atau 0,59 poin menjadi 577,77, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Selasa (9/12) atau Rabu (10/12) dini hari WIB.
Pergerakan indeks regional bervariasi. Indeks DAX Jerman menguat 0,49% atau 116,64 poin jadi 24.162,65, sedangkan FTSE 100 Inggris berkurang 0,03% atau 3,08 poin ke posisi 9.642,01, dan CAC Prancis melemah 0,69% atau 55,92 poin menjadi 8.052,51.
Produsen kacamata Ray-Ban, EssilorLuxottica, merosot 5,6%--mengarah pada penurunan harian terburuk sejak 3 April--setelah Google menyatakan bakal merilis kacamata berteknologi AI pada 2026 melalui kemitraan dengan Warby Parker.
Sentimen negatif ini turut menekan saham luxury brand lainnya, seperti Kering dan LVMH yang masing-masing kehilangan 2% dan 1,4%. Secara keseluruhan, indeks sektor barang mewah memimpin pelemahan dengan penurunan 1,8%.
Di sisi lain, sektor asuransi menjadi penopang pasar dengan lonjakan 1,3%, sementara saham perbankan naik 0,8%.
Saham pertahanan bergerak lebih tinggi setelah Bloomberg News melaporkan parlemen Jerman akan mengesahkan kontrak pengadaan senilai rekor 52 miliar euro pekan depan. Kenaikan saham Rheinmetall, RENK , dan Hensoldt--masing-masing 3,6% hingga 5,9%--mendorong indeks sektor tersebut menguat 0,9%.
Fokus utama pasar tetap tertuju pada rapat the Fed yang dimulai Selasa. Bank sentral Amerika Serikat itu secara luas diperkirakan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, Rabu waktu setempat, namun perhatian investor akan tertuju pada panduan kebijakan untuk periode setelah Desember.
"Itu merupakan peristiwa dengan risiko terbesar pekan ini. Yang lebih penting adalah rinciannya--terkait dot plot, kemungkinan perubahan proyeksi, serta jumlah suara berbeda," ujar Daniela Hathorn, analis Capital.com.
Dia menambahkan bahwa menjelang agenda penting seperti ini, pasar biasanya menunjukkan keraguan dan cenderung menunggu kepastian.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS--setelah rilis data ekonomi yang tertunda dan komentar dovish dari beberapa pejabat the Fed--mendukung penguatan pasar saham global dalam beberapa pekan terakhir.
Namun di Eropa, investor mulai mengurangi proyeksi penurunan suku bunga setelah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), Isabel Schnabel, menyatakan langkah berikutnya justru bisa berupa kenaikan. Pernyataan tersebut menandai potensi divergensi kebijakan antara ECB dan the Fed.
Komentar bernada hawkish itu mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun zona euro mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan, sementara yield surat utang Jerman bertenor 30 tahun melonjak ke posisi puncak dalam lebih dari 14 tahun, Senin.
Di luar pergerakan indeks utama, saham Thyssenkrupp jatuh 6,4% setelah konglomerat Jerman tersebut memperkirakan rugi bersih hingga 800 juta euro pada 2026.
Sementara itu, Galp anjlok 14,6%--terburuk pada hari itu--setelah perusahaan energi Portugal tersebut menandatangani perjanjian menyerahkan operatorship proyek besar Mopane di Namibia kepada TotalEnergies.
Perusahaan energi terbarukan Nordex dan SMA Solar justru menguat, masing-masing 2,1% dan 3,1%, setelah hakim federal AS menolak larangan Presiden Donald Trump atas proyek-proyek energi angin yang baru. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin