- Bursa Eropa melemah setelah pengakhiran shutdown AS memicu aksi ambil untung dan fokus investor beralih ke rilis data ekonomi Amerika.
- Sektor industri dan keuangan menekan indeks, dengan Siemens anjlok 9,4% dan 3i Group merosot 17,4%.
- Beberapa saham individual bergerak tajam, termasuk Azimut turun 10,1%, sementara Alk-Abell dan Merck masing-masing melonjak 11,5% dan 4,9%.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di zona merah, Kamis, setelah investor mengalihkan fokus ke rilis data ekonomi Amerika Serikat menyusul berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah negara itu. Saham Siemens menjadi salah satu penekan utama pasar setelah laporan kinerjanya mengecewakan.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,61% atau 3,56 poin menjadi 580,67, meski sempat mencetak rekor intraday pada awal sesi, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Kamis (13/11) atau Jumat (14/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Indeks DAX Jerman merosot 1,39% atau 339,84 poin jadi 24.041,62, FTSE 100 Inggris terkoreksi 1,05% atau 103,74 poin ke posisi 9.807,68 dan CAC Prancis turun 0,11% atau 8,75 poin ke 8.232,49.
"Ini fenomena buy the rumour, sell the fact. Setelah penutupan pemerintahan AS resmi berakhir, investor memilih mengambil keuntungan," kata Axel Rudolph, Senior Technical Analyst IG Group.
Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintahan pada Rabu malam, membuka jalan bagi lembaga-lembaga federal kembali mengumpulkan data ekonomi penting bagi pembuat kebijakan. Laporan ketenagakerjaan September diperkirakan menjadi data pertama yang dirilis dalam beberapa hari ke depan.
Setelah berbagai survei swasta menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, investor kini menantikan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
"Ada kemungkinan sebagian data tidak dirilis sama sekali," ujar Kyle Rodda, Senior Market Analyst Capital.com. "Ini bisa memperpanjang ketidakpastian, membuat pasar dan pembuat kebijakan tetap bergerak dengan pandangan yang terbatas menjelang keputusan the Fed berikutnya."
Optimisme terkait berakhirnya shutdown sebelumnya mendorong STOXX mencetak rekor tertinggi.
Siemens Merosot
Sektor industri Eropa melorot 1,8%, dengan Siemens anjlok 9,4%. Kenaikan proyeksi pertumbuhan penjualan jangka menengah perusahaan itu gagal meredakan kekecewaan investor terkait prospek laba tahun depan. Siemens juga mengumumkan rencana mengurangi kepemilikannya di Siemens Healthineers.
Sektor jasa keuangan memimpin pelemahan dengan penurunan 2,3%. Saham perusahaan investasi 3i Group ambles 17,4%--penurunan harian terbesar dalam sejarahnya--setelah menyatakan sikap lebih hati-hati dalam melakukan investasi baru.
Sektor teknologi turun 0,5%, sedangkan energi menyusut 1,2%.
Di antara pergerakan individual, Azimut Italia kehilangan 10,1% setelah inspeksi Bank of Italy menemukan "kelemahan signifikan" dalam tata kelola salah satu unitnya.
Sebaliknya, emiten farmasi Denmark, Alk-Abell, melonjak 11,5% setelah menaikkan proyeksi kinerjanya untuk tahun ini. Perusahaan kesehatan Jerman, Merck, melejit 4,9% seusai membukukan kenaikan tipis laba operasi kuartal III yang melampaui ekspektasi pasar.
Saham Renk juga melambung 7,2% setelah produsen gearbox tank tersebut menegaskan kembali proyeksi pendapatan dan laba setahun penuh.
Data ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris hampir stagnan pada kuartal III. Sementara itu, produksi industri zona euro pada September tumbuh jauh di bawah perkiraan, dengan angka yang terdistorsi oleh penurunan tajam dari Irlandia. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin