- Bursa Eropa berbalik pulih setelah sempat jatuh akibat pengunduran diri mendadak PM Prancis Sebastien Lecornu; STOXX 600 ditutup turun tipis 0,04% di 570,24.
- Saham semikonduktor memimpin penguatan, dengan BESI melonjak 12,4% dan ASML naik 2% usai AMD meneken kesepakatan pasokan chip dengan OpenAI.
- Pasar Prancis tertekan isu politik, CAC 40 anjlok 1,36% akibat kekhawatiran defisit fiskal dan ketidakstabilan politik, sementara sektor energi Eropa naik 1,3% mengikuti penguatan harga minyak.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa memulihkan kerugian, Senin, setelah kejatuhan yang dipicu pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu. Pemulihan itu terjadi berkat reli saham semikonduktor menyusul kesepakatan pasokan chip antara Advanced Micro Devices (AMD) dan OpenAI.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun tipis 0,04% atau 0,21 poin menjadi 570,24, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi dalam perdagangan intraday. Sebelumnya, indeks ini mencatat lonjakan lebih dari 2,8% sepanjang pekan lalu, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Senin (6/10) atau Selasa (7/10) dini hari WIB.
Di Paris, Indeks CAC 40 anjlok 1,36% atau 109,76 poin menjadi 7.971,78, penurunan harian terdalam sejak Agustus, sekaligus mengakhiri reli enam hari beruntun. Tekanan jual terjadi setelah Lecornu secara tiba-tiba mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah mengumumkan kabinet barunya. Imbasnya, imbal hasil obligasi Prancis tenor 10 tahun melejit ke level tertinggi sepekan, sementara euro melemah terhadap dolar AS.
Bursa regional juga terseret ke zona merah. Indeks DAX Jerman turun 0,51 poin menjadi 24.378,29 dan FTSE 100 Inggris berkurang 0,13% atau 12,11 poin ke posisi 9.479,14.
Investor tetap berhati-hati terhadap kondisi fiskal Prancis yang mencatat defisit anggaran terbesar di zona euro, hampir dua kali lipat batas maksimum 3% yang ditetapkan Uni Eropa.
Saham brand luxury Prancis tertekan, dengan LVMH , EssilorLuxottica, dan Herms masing-masing merosot lebih dari 2,3%. Saham perbankan juga terpuruk, di mana Socit Gnrale dan BNP Paribas masing-masing anjlok 3,2% dan 4,2%. Sementara itu, saham-saham berkapitalisasi menengah di Prancis melorot 1,7%.
Ketidakstabilan politik membayangi Prancis sejak terpilihnya kembali Presiden Emmanuel Macron pada 2022, dengan tidak ada satu partai pun yang menguasai mayoritas parlemen.
"Gejolak politik di Prancis bukan hal baru. Ini kembali menegaskan rapuhnya sistem politik Prancis dan sulitnya mempertahankan stabilitas pemerintahan," ujar Daniela Hathorn, analis Capital.com.
Hingga tahun ini, saham blue-chips Prancis masih tertinggal dibandingkan rekan-rekannya di Eropa, dengan kenaikan hanya sekitar 7%, di bawah pertumbuhan dua digit yang dicapai sebagian besar pasar ekuitas negara maju.
Secara keseluruhan, sektor minyak dan gas Eropa melesat 1,3%, mengikuti kenaikan harga minyak setelah keputusan OPEC + untuk menaikkan produksi November lebih kecil dari perkiraan pasar.
Saham semikonduktor memimpin penguatan di kawasan, dengan BESI meroket 12,4% dan ASML melejit 2% setelah AMD mengumumkan kerja sama pasokan chip dengan OpenAI.
Lembaga keuangan JPMorgan meningkatkan rekomendasi investasinya untuk saham zona euro dari "netral" menjadi "overweight", dengan alasan valuasi yang kini lebih menarik setelah periode pelemahan berkepanjangan dan dukungan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Di sisi lain, beberapa saham individual mencatat penurunan tajam. SEB, produsen peralatan dapur asal Prancis, ambles 21,4% setelah memangkas proyeksi penjualan dan laba tahunannya.
Sementara Mondi, perusahaan kemasan dan kertas asal Inggris, menyusut 16% karena pertumbuhan laba inti kuartal ketiga melambat akibat lemahnya permintaan dan harga jual yang menurun. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin